Connect with us

Nasional

Ajari Anak Mahir Bahasa Inggris Dengan Metode Tepat di Usia Emas

Wartajakarta.com- Dengan zaman yang berubah semakin cepat, mahir berbahasa Inggris menjadi salah satu faktor penting agar dapat bersaing di era global dan digital saat ini. Meski demikian, penting untuk mengetahui gaya belajar anak agar para orangtua dapat memberikan pembelajaran Bahasa Inggris yang efektif dan menyenangkan agar dapat menarik minat anak.

Masa Golden Age anak dianggap menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan berbagai keterampilan baru, termasuk bahasa. Menurut Konsultan Psikolog Pendidikan Achsinfina Sinta, anak memiliki kemampuan alami memilah antara bahasa ibu dan bahasa tambahan, maka orangtua tidak perlu khawatir untuk memperkenalkan bahasa baru kepada anak sedini mungkin. “Kuncinya adalah memotivasi anak supaya ia tertarik untuk belajar. Setiap anak juga punya gaya belajar yang berbeda, ada yang visual, ada yang kinestetik, atau auditori. Terutama dalam mempelajari bahasa baru, anak harus dipaparkan dari semua faktor ini agar proses belajarnya menjadi efektif,” ujar Sinta.

Terdapat empat keterampilan dalam bahasa Inggris, yaitu listening, speaking, reading, dan writing. Secara alami, bayi dari lahir sudah belajar untuk menggunakan indera pendengaran dan mengenali suara ibu atau ayah mereka, kemudian meniru suara yang mereka dengar dan perlahan belajar berbicara dengan kata-kata sederhana. “Justru kedua keterampilan lain, yaitu membaca dan menulis ini yang perlu diajarkan kepada anak, terutama saat mempelajari bahasa baru seperti bahasa Inggris. Masa Golden Age anak bisa dimanfaatkan sebaik mungkin karena anak sedang dalam kondisi prima dalam menyerap dan menanamkan informasi baru, dan keterampilan reading yang baik dapat menjadi aset yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan lainnya,” tambah Sinta.

Pembelajaran bahasa Inggris yang baik dan benar perlu diiringi dengan metode yang tepat agar anak memiliki fondasi bahasa Inggris yang kuat dan dapat digunakan sampai seterusnya. Salah satu lembaga pendidikan bahasa yang memiliki keunikan dalam metode pembelajarannya adalah kursus bahasa Inggris I Can Read yang memiliki metode khusus dalam mengajarkan bahasa Inggris kepada anak. “Kami menggunakan pendekatan ‘skill-by-skill’, meliputi semua keterampilan bahasa Inggris melalui kesadaran fonologis. Kami menggunakan kode tersendiri yang digunakan untuk mengajarkan anak bagaimana melafalkan kata dengan tepat, bahkan kata yang belum pernah dikenal sebelumnya,” cerita Afan Suryadi, Managing Director I Can Read Indonesia yang telah memiliki lebiuh dari 270.000 siswa di 40 negara dan lebih dari 50 centre di Indonesia.

Metode I Can Read ini ditemukan pada tahun 2000 oleh psikolog pendidikan anak asal Australia, yang awalnya ingin mencari cara efektif untuk membantu anaknya yang kesulitan membaca. Setelah penelitian selama 15 tahun, metode ini kini dapat ditemukan di seluruh cabang I Can Read di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Program belajar di I Can Read dimulai dari usia 2.5 sampai 16 tahun, menggabungkan berbagai gaya belajar termasuk auditori, visual, dan kinestetik yang membantu anak belajar secara efektif dan efisien sehingga dapat mempermudah dan mempercepat anak mahir bahasa Inggris.

 

Bahasa Inggris kini menjadi semakin penting dan dapat membuka berbagai peluang bagi anak untuk memperoleh keterampilan dan informasi baru. Selain itu, semakin tingginya persaingan  di sekolah dan kompetisi global lainnya kini memberikan tantangan tersendiri bagi anak. Untuk memfasilitasi anak dengan materi bahasa Inggris lanjutan, I Can Read juga memperkenalkan program terbaru English 1 to 6 yang dirancang untuk anak usia sekolah dasar hingga 16 tahun. “Harapannya program baru ini dapat mempersiapkan anak agar mampu bersaing dan berprestasi di sekolah dan ujian formal, supaya anak lebih percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggris mereka serta agar keterampilan bahasa Inggris mereka bisa semakin mantap dan dapat digunakan sepanjang hidup mereka,” tutup Afan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Nasional