Connect with us

Nasional

Chappy Hakim: Wujud Tampilan Demokrasi

Wartajakarta.com-Wujud tampilan demokrasi bisa membingungkan kawan dan lawan dalam suatu kontestasi demokratis. Padahal demokrasi sudah terlanjur dianggap sebagai sistem pemerintahan yang “ideal” dan “adil,” yang mewakili kepentingan rakyat banyak.

Hal itu dinyatakan Chappy Hakim dalam buku “Demokrasi di Era Digital,” yang diterbitkan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA. Buku itu didiskusikan di Webinar Obrolan Hati Pena #18 di Jakarta, Kamis malam (16/12).

Nara sumber di diskusi itu adalah tiga dari 76 penulis di buku itu, yakni Chappy Hakim, Dr. Catrini Kubontubuh, dan Dr. Nasir Tamara. Sebagai pemandu diskusi adalah Elza Peldi Taher dan Anick HT.

Chappy, yang pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara (2002-2005), memberi contoh kontestasi pemilihan demokratis antara pemimpin A dan B, dengan segala pertentangan konsep dan prinsip mereka. Namun, hal ini malah berakhir dengan bergabungnya A dengan B.

“Tidak ada yang salah dengan hal itu,” kata Chappy. Tapi pertanyaan besarnya, mengapa harus susah payah melakukan ritual pemilihan, yang memakan ongkos besar serta berdampak pada terjadinya “permusuhan,” jika ujung-ujungnya kedua calon justru bergabung.

Maka Chappy mengusulkan perlunya revisi peraturan permainan atau “rules of the game” yang lebih efisien, dalam mekanisme mencari pemimpin yang konon disebut berlandaskan demokrasi tersebut.

Selain itu, tulis Chappy, perlu pemikiran tentang bagaimana melaksanakan pemilihan pemimpin bangsa, yang tidak diawali dengan proses “like and dislike.” Ini karena bertendensi menghasilkan “permusuhan” dan perpecahan yang merusak persatuan bangsa.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Nasional