
Wartajakarta.com-Virus Covid-19 tidak akan hilang dan kita akan terus hidup bersama Covid. Namun Covid itu bukan lagi pandemi, dan sudah berubah jadi endemi. Seperti virus flu, Covid tetap ada tetapi nantinya tidak lagi mematikan ataupun melumpuhkan.
Hal itu diungkapkan oleh Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, dalam Webinar Obrolan Hati Pena #23 di Jakarta, Kamis malam (20/1). Diskusi yang diselenggarakan oleh SATUPENA itu dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani.
Webinar bertema “Pandemi Timbul, Pandemi Tenggelam” itu juga diiringi dengan acara pembacaan puisi oleh enam penulis. Sebagai nara sumber adalah penyair dan kritikus sastra, Agus R. Sarjono.
Denny lebih lanjut menuturkan, tampaknya pandemi Covid sudah memasuki babak akhir, sesudah dua tahun berlalu. Inggris adalah negara yang paling maju dalam mendeklarasikan bahwa Covid sudah bukan lagi pandemi, tetapi cuma endemi.
“Artinya, sebagai endemi, Covid hanyalah penyakit musiman. Ia sudah mirip dengan flu, yang tak lagi mematikan. Padahal dulu Spanish flu juga sangat mematikan, bahkan lebih mematikan daripada Covid sekarang,” jelas Denny.
Apa tanda-tandanya? Denny menunjukkan, walau mereka yang tertular Covid per hari pada 2021 lebih banyak dibandingkan pada 2020, tetapi angka kematian karena Covid pada 2021 jauh lebih kecil. “Angka kematian itulah yang penting menjadi tolok ukur,” tegas Denny.
Ditambahkan oleh Denny, Indonesia jauh lebih beruntung. Jumlah angka kematian harian akibat Covid di Indonesia pada Agustus 2021 sampai Januari 2022 jauh lebih sedikit lagi. Penyebab utamanya adalah per Januari 2022, mayoritas 60 persen populasi dunia sudah divaksin
