Connect with us

Nasional

Kembangkan Investasi Sosial, ABAC Indonesia dan UNDP Resmi Jalin Kerjasama Impact Fund

Wartajakarta.com-Dewan Penasihat Bisnis Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC Business Advisory Council) atau ABAC Indonesia resmi menggandeng Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP) untuk bekerja sama mendorong finansial inklusif bagi UMKM melalui pembentukan ABAC Indonesia Impact Fund (AIF).

“Kerjasama yang telah kami jalin antara ABAC Indonesia dan UNDP adalah untuk mendukung pencapaian program berkelanjutan (SDGs) Indonesia melalui penyediaan akses investasi sosial (impact fund) bagi UMKM yang sejalan dengan fokus SDG.” ungkap Shinta W. Kamdani, Anggota ABAC Indonesia.

Penandatanganan Statement of Intent antara ABAC Indonesia dengan UNDP dilaksanakan oleh perwakilan ABAC Indonesia, Shinta W. Kamdani dan UNDP Acting Regional Director for Regional Bureau for Asia and the Pacific (RBAP), Valerie Cliff pada acara “Leveraging Blended Finance for the Sustainable Development Goal” Jumat lalu (27/9) di United Nation General Assembly, New York. Sesi penandatanganan kerjasama ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala UNDP Achim Steiner, dan perwakilan organisasi internasional regional dan multilateral.

Penandatangan Statement of Intent ABAC Indonesia dan UNDP di New York disaksikan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala UNDP Achim Steiner

Melalui kerjasama yang dibentuk, ABAC Indonesia Impact Fund (AIF) dirancang menggunakan skema blended finance yaitu menggabungkan dana pengembangan baik dari publik maupun dana swasta dengan dana filantropis. Selain itu, pengukuran dampak sosial untuk investasi akan menggunakan parameter IMM (Impact Measurement Management) yang akan difasilitasi oleh UNDP.

“Ini merupakan inisiasi nyata impact fund pertama dengan skema seperti ini di Indonesia, diharapkan dengan skema yang telah disusun, mampu menarik lebih banyak investor untuk berkontribusi bagi pengembangan UMKM dan SDGs, dimana dalam memberikan keputusan investasi tidak hanya mempertimbangkan dari segi financial sustainability saja, namun juga pengukuran dampak sosial dengan angka untuk dapat memberikan keputusan yang tepat dan berdampak” tambah Shinta.

Dalam pidatonya, Kepala UNDP Achim Steiner menyampaikan pentingnya menciptakan ekosistem keuangan domestik dan internasional melalui kemitraan inovatif antara publik dan swasta termasuk melalui skema blended finance dan impact fund untuk meningkatkan pembiayaan yang kita butuhkan untuk mencapai SDG dan tidak meninggalkan siapa pun (leave no one behind). “Saat ini sistem keuangan global tidak menyalurkan aliran keuangan secara efektif menuju investasi untuk pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, reorientasi sebagian kecil dari stok global aset finansial akan mempercepat pembangunan berkelanjutan, seberapun kecilnya, “ ujar Steiner.

Selain dalam mengfasilitasi IMM, Shinta Kamdani juga menyebutkan bahwa kerja sama antara ABAC Indonesia dan UNDP dilakukan di berbagai area kerja sama diantaranya identifikasi potensial UMKM dan dukungan UNDP dalam mengembangkan UMKM yang telah mendapatkan dana dari ABAC Impact Fund.

Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya rencana kerja sama antara ABAC Indonesia dan UNDP, diharapkan akan mendorong kolaborasi pemerintah, sektor swasta, UMKM dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengedepankan pertumbuhan UMKM yang inklusif dan berkelanjutan serta mendukung pencapaian SDGs di Indonesia.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Nasional