Connect with us

Ekonomi

Masif Nya Pembatalan Dan Penundaan Acara Pernikahan Efek Wabah Corona di Indoneaia


Suprafto (Ketua Umum HIPDI)

 

WartaJakarta.com-Jakarta

Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia (HIPDI) menyikapi dampak dari penyebaran wabah corona. Suprafto (Ketua Umum HIPDI) mengatakan dampak panjang dari wabah tersebut berpeluang menjadi tantangan bagi industri jasa pernikahan di Indonesia.
“Efek pembatalan atau penundaan acara pernikahan dikarenakan himbauan pemerintah menghadapi penyebaran wabah corona, kami menilai pentingnya ada kesepahaman antara vendor maupun klien sebagai pengguna jasa,” kata Suprafto di Jakarta, Jumat 20 Maret 2020, kepada WartaJakarta.com

Adapun kami selaku pengurus HIPDI pusat, mengeluarkan beberapa pernyataan menyikapi kondisi yang diakibatkan wabah corona:

1. Demi menjaga penyebaran wabah corona maka HIPDI mewajibkan kru yang terlibat dalam sebuah acara menggunakan masker,

2. Menghimbau pihak penyelenggara acara pesta menyediakan handsanitizer dan mewajibkan pengecekan suhu tubuh tamu, panitia dan kru pendukung sebelum masuk lokasi acara,

3. Menolak permintaan tamu, untuk meminta bantuan foto menggunakan Handphone (HP),

4. Menghimbau vendor untuk lebih fleksibel perihal perubahan tanggal acara, namun tetap mempertimbangkan ketersediaan kru/alat. Bila berkenaan dengan tanggal acara yang penuh, diharapkan vendor tetap menyiapkan kru pengganti,

5. Untuk tujuan prewed/wedding di negara yang dilarang kunjungan oleh pemerintah, dihimbau untuk vendor fleksibel merubah destinasi (dengan perubahan nominal kontrak, dengan dipotong biaya yang sudah dikeluarkan vendor),

6. Demi menjaga iklim bisnis dan keberlangsungan usaha vendor yang bersangkutan, kami HIPDI menghimbau para klien untuk tidak meminta refund (pengembalian dana) yang sudah masuk ke vendor namun menggantinya dalam bentuk paket liputan/prewed yang sepadan dengan dana yang sudah dibayarkan. Pastinya dengan musyawarah jalan tengah yang baik antara vendor dan klien.

7. Perihal produksi foto maupun video, sangat diharapkan vendor dapat menerapkan sistem Work From Home (WFH) atau kerja di rumah. Dengan meminimalisir keterlambatan produksi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Ekonomi