Wartajakrta.com– ChatGPT masih hangat diperbincangkan dan menjadi tools berbasis artificial intelligence (AI) yang banyak dimanfaatkan sejak dirilis oleh OpenAI pada akhir tahun 2022. Dilansir dari Katadata, berdasarkan survei yang dilakukan Populix, ChatGPT digunakan oleh 52 persen responden dan menjadi tools AI yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Karena dapat memberikan jawaban dari pertanyaan dan perintah apapun, ChatGPT pun secara aktif dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan di berbagai bidang. Tak ayal, banyak perusahaan yang memberikan akses ChatGPT pada karyawannya agar lebih produktif.
Banyaknya pengguna dari kalangan pekerja dan pelajar yang memanfaatkan ChatGPT juga terbukti dengan menurunnya trafik penggunaan ChatGPT pada bulan Juni 2023 berdasarkan laporan analisa dari Similarweb. Penurunan cukup signifikan tersebut disebabkan oleh masa libur sekolah dan perkuliahan, sehingga pengguna dari kalangan pelajar pun berkurang.
Namun, ChatGPT masih digunakan secara luas oleh perusahaan dan pebisnis. Bahkan dapat digunakan untuk meringankan tugas-tugas seperti membuat artikel SEO, membuat strategi marketing, menyusun rencana bisnis, hingga mengetahui sepak terjang kompetitor secara online.
Penguasaan AI Menjadi Skill Penting
Di awal kemunculannya, ChatGPT sempat menjadi pro kontra karena prediksi bahwa tools AI tersebut akan mengancam beberapa posisi pekerjaan yang dapat digantikan secara total oleh AI. Kenyataannya, AI tidak akan menggantikan peran manusia seutuhnya. Melainkan menjadi tools untuk membuat pekerjaan lebih mudah.
“Perkembangan AI bukanlah sesuatu yang harus atau dapat kita hindari. Justru kemampuan kita bersinergi dengan AI akan menjadi kunci kesuksesan di era yang baru ini dan skill dalam penguasaan AI akan menjadi skill penting dalam pekerjaan ke depannya,” ujar Leonardus Nugraha, Content Specialist Niagahoster/Hostinger – WordPress Category.
Dilansir dari Business Insider, berdasarkan riset yang dilakukan oleh sebuah situs pencari pekerjaan pada lebih dari 1.000 business leaders secara global, menemukan bahwa 91 persen di antaranya mencari karyawan dengan skill penguasaan ChatGPT. 30 persen dari mereka mengatakan skill tersebut cukup penting dan dapat membawa banyak keuntungan.
Para responden mempercayai bahwa ChatGPT dapat meningkatkan produktivitas, menghemat waktu dan resources, meningkatkan dukungan kreatif dan teknis, serta memperkuat reputasi perusahaan. Karyawan yang menguasai skill ChatGPT pun dapat mengajarkannya pada karyawan lain, sehingga membantu pekerjaan mereka.
Membantu Menjangkau Pelanggan Lebih Luas
Melebarkan sayap dan menjangkau pelanggan dengan lebih luas tentu menjadi prioritas setiap bisnis. Dengan pesan atau perintah yang tepat dan detil, ChatGPT dapat memberikan jawaban yang membantu produktivitas bisnis. Salah satunya membantu bisnis yang belum online untuk membuat website dengan mudah.
ChatGPT dapat membantu pembuatan website seperti yang dicontohkan oleh Leo. Antara lain untuk menyarankan kerangka website dan halaman-halaman yang dibutuhkan, membuat draft untuk halaman-halaman yang sudah ditentukan, membuat draft konten blog, hingga membantu membuatkan koding jika diperlukan.
Ketika sudah mendapatkan jawaban bantuan dari ChatGPT, pebisnis bisa dengan mudah langsung menerapkannya untuk membuat website untuk menjangkau target pasar dan pelanggan yang lebih luas dengan memanfaatkan layanan hosting dan domain dari penyedia web hosting yang berkualitas, contohnya Niagahoster.
Selain itu, dengan tren penggunaan tools AI yang semakin meningkat di kalangan konsumen, beberapa platform untuk membuat website juga telah mengusung teknologi AI untuk membantu penggunanya. Misalnya integrasi AI pada layanan Hostinger dalam pembuatan website WordPress.
“Penggunaan teknologi AI akan terus dikembangkan oleh Niagahoster dan Hostinger untuk meningkatkan layanan dan mempermudah pengguna dalam membuat dan mengembangkan website demi kemajuan bisnis,” tutup Leo.