Connect with us

Nasional

Perpusnas dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jalin Kerjasama Luncurkan Buku Perang Rusia Vs Ukraina, Perspektif Intelijen Strategis Medio September 2022

Wartajakarta.com-Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperat jalinan kerja sama antara dua institusi dalam penguatan literasi masyarakat, khususnya di bidang intelijen strategis.

Dukungan yang diberikan dalam peluncuran buku berjudul Perang Rusia Vs Ukraina, Perspektif Intelijen Strategis Medio September 2022. Buku yang ditulis oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI tersebut dijadwalkan diluncurkan pada tanggal  25 Juli 2023 di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono pada Jumat  21/7/2023 mengatakan,” Buku ini merupakan kajian dari BAIS TNI untuk menanggapi isu global yang mendominasi perang Rusia vs Ukraina. Buku ini dapat menjadi bahan masukan dalam menentukan arah kebijakan serta politik keamanan nasional.

“Perang yang dilatar belakangi astagatra dan empat konsensus nasional yaitu ideologi, kesatuan, kedaulatan berdasarkan sejarah konstitusi dan pengakuan atas dasar superioritas ras dan suku. Diharapkan dengan buku ini semua kalangan pembaca, termasuk militer dan umum. Sehingga dapat menjadi pengayaan nasional mengenai posisi bangsa kita di antara bangsa lain,”tuturnya.

Buku perang antara Rusia dan Ukraina ini disusun dengan penuh kehati-hatian dan melalui riset yang panjang. Dia menilai tidak ada kata terlambat untuk meluncurkan buku meski sebelumnya, perbincangan atau pembahasan mengenai perang tersebut, sudah dibahas masyarakat.

“Kita tidak memilih pihak manapun,disini kami berada netral dengan kehati-hatian itu diharapkan ini menjadi lesson learn,” tukasnya.

Dia menambahkan ancaman global sangat tinggi. Menurutnya, buku ini dapat menjadi lesson learn mengingat Indonesia merupakan bangsa yang kaya dan besar dengan sumber daya manusia luar biasa. Buku ini dapat menjadi pembelajaran dalam menangani konflik yang terjadi di Indonesia.

Menurut Julius ,Ada tiga sumber konflik yakni energi, makanan, dan air. Bisa dikemas dalam bentuk agama, suku, tapi sumber utamanya ya tiga itu. Kita punya ketiganya. Sangat sexy bangsa ini. Jadi bagaimana menjaga bangsa ini dengan baik,  karena itu militernya harus kuat. Jadi negara tetap stabil,”

Di tempat yang sama salah satu tim penyusun ,Kolonel Hendra Gunawan, menjelaskan buku ini merupakan literasi yang harus diketahui khalayak tetapi dari sisi intelijen strategis. Mengupas dari dua sisi, kekuatan militer dari kedua negara, dampak perang, dan teknologi yang digunakan. Sumber yang digunakan yakni open source dan sumber langsung wawancara atase pertahanan.

“Buku ini lahir dari dua pertanyaan yakni mengapa Rusia melaksanakan operasi militer khusus dan mengapa Ukraina masih bertahan? Kami mengulas tentang ramalan dan skenario, kapan perang berakhir yaitu saat kedua negara menghadapi kebuntuan,” tuturnya.

Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Perpusnas Sri Marganingsih berharap kebermanfaatan buku ini oleh pemustaka di Indonesia. Menurutnya, buku ini dapat memicu lembaga lain untuk menghasilkan bahan bacaan masyarakat karena kebutuhan masyarakat akan buku sangat tinggi.

Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas Agus Sutoyo menambahkan peluncuran buku mengenai perang Rusia vs Ukraina akan menambah khazanah koleksi Perpusnas. Dia berharap buku ini dapat dikemas dalam versi digital sehingga dapat diakses masyarakat secara daring.

“Dapat dimanfaatkan masyarakat terutama mengenai TNI dan diplomasi hubungan internasional termasuk mengenal secara detail mengapa bisa terjadi perang Rusia dan Ukraina. Tentu ini akan menambah wawasan pemustaka kita dan seluruh Indonesia,” imbuhnya.

“Perpusnas saat ini telah memiliki layanan keanggotaan terintegrasi, kartu Sakti. Perpustakaan yang sudah terintegrasi dalam kartu Sakti, dapat meminjam koleksi Perpusnas dari manapun asal daerahnya.

Diketahui bahwa perang Rusia dan Ukraina merupakan pertarungan antardua negara yang paling mendapat sorotan di abad ke-21.

Konflik antara Rusia dan Ukraina sejatinya merupakan konflik antara Rusia dan Barat, di mana Ukraina menjadi proxy tunggangan negara Barat. Negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat menghendaki Rusia lemah dan tidak berdaya daya dalam percaturan dunia. Serangan militer Rusia ke Ukraina membuat perkembangan geopolitik dunia semakin dinamis.

Ketegangan hubungan antara negara-negara Barat yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization, NATO) dan Rusia mengarah pada konflik yang semakin meluas dan berpotensi membahayakan kelangsungan hidup manusia di dunia.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Nasional