Connect with us

Advetorial

Rebut Pangsa Pasar Milenial, Antonio Buka Lini Online

Bisnis online kini sudah mulai merajai pasar. Hampir semua perusahaan memiliki website untuk bertransaksi dengan pelanggan atau hanya sekedar memperkenalkan bisnis mereka. Bahkan banyak juga perusahaan yang memutuskan untuk beralih dari bisnis offline ke bisnis online agar tak kalah dalam bersaing dan produk yang mereka jual dikenal oleh masyarakat luas.

Survei terbaru lembaga riset Snapcart di Januari 2018 mengungkapkan bahwa generasi millenial menjadi pembelanja terbanyak di bidang e-commerce yakni sebanyak 50 persen (25-34 tahun). Jika digabung dengan generasi Z (15-24 tahun) maka jumlah pembelanja dari generasi muda mencapai sekitar 80 persen. Karakteristik generasi millenial dan z yang lekat dengan teknologi dianggap sebagai peluang untuk pebisnis retail beralih ke online. Tak terkecuali perusahaan produsen celana dalam pria, Antonio Underwear.

CEO sekaligus Founder Antonio Underwear, Antonio Carloandus Lee mengatakan perkembangan saat ini telah mengarah ke perdagangan online. Itu sebabnya, ia segera merambah ke penjualan online lewat situs www.antonio.co.id. “Saat ini, generasi milenial sudah beralih ke teknologi dan lebih memilih untuk berbelanja secara online dibandingkan cara konvensional. Kami ingin masuk sesegera mungkin ke bisnis online dan ikut meramaikan pasaran dengan produk kami,” kata dia.

Untuk menjamin sisi keamanan pembayaran melalui jejaring online, Antonio menggandeng pihak ketiga, yaitu midtrans sebagai partner pembayaran yang sudah terpercaya. “Selain itu kami juga menggunakan https, sehingga ada dua proteksi untuk menjamin kemanan konsumen yang ingin berbelanja online,” ujar dia.

Selain itu Antonio juga menjamin ekslusifitas produk dan promo-promo yang bisa membantu mendongkrak penjualan. “Dengan membeli dari website kami, selain eklusifitas dan orisinalitas, konsumen juga diuntungkan dengan system member. Dengan menjadi member, kami akan memberikan inormasi terkini mengenai promo yang tengah berlangsung,” kata dia.

Antonio mengungkapkan, pasar pakaian dalam pria memiliki potensi pasar yang sangat besar, karena kebutuhan pakaian dalam tidak mengenal usia maupun golongan. Kebutuhan pakaian dalam serta pemain yang belum terlalu banyak juga menjadi pertimbangan Antonio untuk memulai bisnis ini di 2014 lalu. “Pakaian dalam merupakan produk basic tetapi dibutuhkan semua orang,” kata dia.

Saat ini Antonio memproduksi tiga jenis pakaian dalam pria yaitu jenis basic, yatiu celana dalam dengan karet pinggang dibungkus di dalam, sporty, yaitu celana dalam dengan karet pinggang tidak dibungkus dengan desain khusus berlogo serta boxer, yaitu celana dalam segi empat dengan karet khusus berlogo yang tidak dibungkus. Selain celana dalam, Antonio juga memiliki berbagai produk kaos dalam pria.

Antonio berharap dengan peralihan dari bisnis konvensional menjadi online, ia mampu memperbesar market pakaian dalam pria di Indonesia. Apalagi untuk pakaian dalam pria, tidak banyak pemain besar yang merajai pasar. “Kami ingin turut menjadi salah satu pemain besar tersebut dan berkompetisi di dalamnya,” tutur Antonio.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Advetorial