Wartajakarta.com- PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (Cashlez), Perusahaan teknologi finansial pembayaran pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode
saham CASH, membukukan pendapatan bersih konsolidasi sebesar Rp 58,8 miliar pada semester I-2021. Realisasi ini tumbuh 298,5% atau hampir 3x lipat dibanding periode yang sama pada
tahun lalu, yaitu sebesar Rp 14,7 miliar.
Kenaikan pendapatan bersih diiringi dengan pertumbuhan laba kotor atau gross profit sebesar 108% yoy menjadi Rp 17,9 miliar. Presiden Direktur Cashlez, Suwandi mengatakan,
pertumbuhan positif tersebut ditopang oleh beberapa strategi Perusahaan mulai dari kolaborasi,transformasi dan inovasi teknologi hingga optimalisasi produk serta layanan.
“Di masa pandemi ini, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terdampak secara signifikan, namun dari sisi positifnya terdapat akselerasi pemanfaatan teknologi digital oleh pelaku UMKM dalam penetrasi ke pasar digital di Indonesia.
Untuk itu,Cashlez siap membantu dan mendukung UMKM menghadapi dampak pandemi Covid-19
dengan menyediakan platform yang dapat membantu proses pembayaran konsumen secara digital dari berbagai jenis pembayaran, baik melalui kartu (kartu kredit & kartu debit) ataupun
melalui digital (QRIS, Virtual Account, & e-wallet) dalam satu platform.” tutur Suwandi.
Hingga akhir Juni 2021, tercatat sebesar 13,6% merchant baru yang bergabung dengan Cashlez,yang berasal dari berbagai segmen, diantaranya Pasar Bersih Sentul City, Etalase Pasar Baru
Bandung, Brown & Spirits dan Pass Swab.
Selain itu, perusahaan juga terus mengembangkan platform yang ada saat ini ke semua ekosistem
digital, tidak hanya di platform payment saja, namun juga di platform pendanaan bagi merchant
dan konsumen. Dari sisi merchant, saat ini Cashlez telah bekerja sama dengan beberapa penyedia pendanaan (lending) seperti Bank Commonwealth, Duha Syariah dan KoinWorks untuk membantu pelaku bisnis mendapatkan pendanaan. Sedangkan dari sisi konsumen, Cashlez telah
dapat memproses installment payment atau yang biasa dikenal dengan PayLater sebagai alternatif pembayaran untuk konsumen di masa pandemi ini.
Mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk menjaga profitabilitas
Total Aset Perusahaan hingga akhir Juni 2021 mencapai Rp 165,34 miliar, dengan total Liabilitas sebesar Rp 57,1 miliar, sedangkan Ekuitas Perusahaan berada pada level Rp 108,28 miliar.
Perusahaan akan terus berupaya untuk menjaga struktur permodalan yang optimal agar dapat menopang pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Untuk penggerak kinerja utama Perusahaan dalam menjalani semester II tahun 2021 yang masih
dibayangi oleh ketidakstabilan ekonomi karena dampak pandemi Covid-19, Suwandi menjelaskan, Cashlez telah menyiapkan beberapa strategi baru untuk melakukan ‘quantum leap’,
baik dari sisi pertumbuhan organik (organic growth) maupun pertumbuhan anorganik (inorganic
growth).
“Kami akan terus memantau perkembangan pandemi Covid-19 dan melakukan evaluasi secara
kontinu dampaknya terhadap perusahaan. Di sisi lain, kami juga menyiapkan beberapa strategi
baru untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan secara jangka panjang.” tutupnya.