Connect with us

Nasional

Denny JA: Buku adalah Mesin yang Paling Sempurna dan Paripurna

Wartajakarta.com-Buku merupakan mesin yang paling efisien, lengkap, sempurna, dan paripurna. Buku telah merekam begitu banyak sejarah dan ilmu pengetahuan, sehingga bisa ditularkan dari individu ke individu lain, dari masyarakat ke masyarakat lain, dan diwariskan dari satu zaman ke zaman lain.

Hal itu diungkapkan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, pada acara webinar Obrolan Hati Pena #14 di Jakarta, Minggu (21/11), pukul 14.00-16.00 WIB. Sebagai pemandu diskusi adalah Swary Utami Dewi dan Anick HT.

Webinar ini mendiskusikan 100 buku yang telah mewarnai sejarah bangsa Indonesia. Pembicara di acara ini adalah dua anggota tim ahli, yang turut menyeleksinya. Yakni: Manuel Kaisiepo (kategori non-fiksi), dan Nia Samsihono (fiksi).

Denny mengutip pernyataan kritikus sastra dan ahli teori sastra asal Kanada, Northrop Frye. Frye dipandang sebagai salah satu kritikus sastra paling berpengaruh di abad ke-20.

Lebih lanjut, Denny menjelaskan, tradisi mencatat atau merumuskan buku-buku bersejarah yang berpengaruh sudah berlangsung lama. Setidaknya ada tiga tradisi: The Western Canon, rumusan Library of Congress di Amerika, dan tradisi penentuan 100 buku yang paling berpengaruh dalam sejarah. “Ini menginspirasi Satupena,” ujarnya.

Ada tiga buku yang dianggap paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Yakni, buku “Philosophiae Naturalis Principia Mathematica” karya Isaac Newton, “On the Origin of Species” karya Charles Darwin, dan “Don Quixote,” novel karya Miguel de Cervantes.

Sedangkan di Indonesia, dari ratusan buku yang dicermati oleh tim penyeleksi Satupena, dipilih 100 buku yang terbagi dalam empat zaman. Yaitu: 14 buku era kolonial ( sampai 1944), 24 buku era Orde Lama (1945-1966), 54 buku era Orde Baru (1967-1997), dan 8 buku era Reformasi (1998-sekarang).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Nasional