Connect with us

Nasional

Denny JA: Setiap 15 Hari, Satu Bahasa Daerah Punah

Wartajajarta.com-Setiap 15 hari, ada satu bahasa daerah yang akan punah. Kepunahan itu disebabkan antara lain karena tidak berkembangnya ekonomi dan ilmu pengetahuan di komunitas pengguna bahasa bersangkutan. Juga, karena faktor globalisasi.

Demikian dinyatakan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, di Jakarta, Minggu (17/10). Denny memberi pengantar pada acara baca puisi 10 penyair perempuan dari berbagai provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua Barat.

Acara baca puisi ini terkait dengan momen bulan Oktober, sebagai bulan bahasa dan sastra. Acara bertema “Empu Punya Kata: Pembacaan Puisi Perempuan Nusantara” itu diadakan oleh SATUPENA, melalui Obrolan HATI PENA #9. Pemandu acara adalah Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.

Mengutip sumber badan PBB, UNESCO, Denny mengungkapkan, di dunia saat ini ada sekitar 7.000 bahasa. Menurut prediksi para pakar bahasa, dalam 100 tahun mendatang hanya akan tersisa 100 bahasa. Sedangkan 90% bahasa yang ada sekarang akan punah.

Denny mengutip data 2019 dan menunjukkan, di Indonesia terdapat 801 bahasa daerah. “Dunia mencatat, Indonesia dan Papua Nugini adalah dua negara yang memiliki jumlah bahasa daerah terbanyak,” ujar Denny, yang perintis survei politik di Indonesia ini.

Sedangkan di Indonesia, bahasa daerah yang terbanyak terdapat di Papua, yang mencakup 326 bahasa daerah. “Begitu beragamnya suku-suku di Papua, di mana tiap suku memiliki bahasanya sendiri,” lanjut Denny.

Denny menjelaskan, globalisasi menuntut adanya bahasa komunikasi yang bisa dipahami bersama. Orang dari berbagai pelosok dunia membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi. Maka bahasa yang bertahan adalah yang memiliki kosa kata yang cukup lengkap.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Nasional