Wartajakarta.com-KADIN INDONESIA mendukung acara “Sejuta Bibit Mangrove Untuk Menyelamatkan Bumi “ Yang diselenggarakan oleh PT Arunika Bumi Lestari ( PT ABL ), Earth Security, Carbon Ethics dan Earth Pledge. Bertepatan dengan menyambut hari Kemerdekaan RI Ke 79 hari ini Sabtu 17 Agustus 2024, Program yang diberi nama TERA ( Take Environmental Regenerative Action ) memulai Batch-1 nya di desa Pabean Ilir , Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang diikuti oleh 14 perusahaan atau partisipan secara kolaboratif. Acara TERA ini juga merupakan acara Road to ISF 2024 ( Indonesia Sustainability Forum 2024 ). Chintya Dian Astuti-Wakil Ketua 1 Komite Tetap Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS Kadin Indonesia mengatakan acara ISF ini akan menjadi konferensi sustainability paling akbar di Indonesia bahkan global. Acara ini akan mempertemukan pemangku kebijakan, pakar ahli, serta investor dari seluruh dunia untuk membangun kemitraan di bidang sustainability dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau dunia.
TERA (Take Environmental Regenerative Action) adalah aksi kolaboratif untuk konservasi Mangrove. TERA merupakan platform multipihak untuk mewujudkan konservasi dan pengelolaan ekosistem Mangrove yang berkelanjutan di Indonesia. Mengapa dilakukan penanaman mangrove, karena kata Chintya mangrove memiliki potensi yang luar biasa sebagai salah satu aksi mitigasi berbasis alam untuk perubahan iklim. Hutan mangrove di Indonesia tercatat sebagai yang terbesar dan paling produktif di dunia,sekitar 3,36 juta hektar atau sekitar 20% dari total luas Mangrove di dunia, berdasarkan Peta Mangrove Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021.
Pemerintah Indonesia melalui Perpres 120 tahun 2020 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove menjelaskan bahwa pemulihan Mangrove di kawasan ekosistem Mangrove yang terdegradasi atau kritis melalui percepatan pelaksanaan rehabilitasi Mangrove, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong pemulihan. Rehabilitasi dan restorasi ekosistem Mangrove merupakan upaya masif yang membutuhkan partisipasi semua pemangku kepentingan.
Rencana aksi kolektif penanaman mangrove ini dimulai sesuai rencana dari KADIN Indonesia di wilayah yang diusulkan menjadi area intervensi, yaitu Indramayu dan akan dilanjutkan di wilayah lainnya. Edukasi mengenai aspek penting rehabilitasi dan restorasi mangrove akan senantiasa dilakukan kepada seluruh pemangku kepentingan agar memahami secara utuh permasalahan yang dihadapi. “PT ABL dan Earth Security, CarbonEthics serta Earth Pledge mengundang semua pihak untuk berkontribusi dan berkolaborasi yang dapat dilakukan untuk melengkapi satu dan lainnya. Harapannya aksi konkrit dengan gotong-royong semua pihak bersama PT ABL, CarbonEthics, Earth Security, Earth Pledge dan KADIN Indonesia dapat berjalan dengan sukses dan berkelanjutan,”papar Chintya.
“Penanaman mangrove merupakan aksi nyata yang mudah dilakukan, akan tetapi berdampak signifikan terhadap pelestarian dan pemulihan ekosistem dan lingkungan. Upaya ini dapat menghasilkan manfaat besar dalam menjaga keberlanjutan ekosistem di pesisir dan membantu mencegah dampak buruk abrasi, perubahan iklim serta kerusakan lingkungan lainnya. TERA bukan hanya aksi menanam saja akan tetapi secara bertahap memungkinkan integrasi tata kelola manajemen ekosistem Mangrove di tingkat desa hingga skala nasional yang berkelanjutan untuk memastikan kebijakan perlindungan dan pengelolaan ekosistem Mangrove dilakukan secara bersinergi dan gotong royong serta ”ComDev ”yang baik. Kita patut bangga dan bersyukur program TERA disambut begitu hangat dan antusias oleh banyak kalangan bahkan ada Peserta Anak Muda yang begitu peduli terhadap lingkungan bernama Christopher siswa kelas 2 (dua ) SMA dari Singapore,” pungkas Chintya.
