Connect with us

Nasional

Kalimantan Selatan dipimpin Kader PDI.P

Wartajakarta.com-Setelah lama dijabat Plt, akhirnya PW.NU Kalimantan Selatan memiliki ketua definitif. Organisasi Islam terbesar di Kalimantan Selatan itu kini dinakhodai oleh seorang kader partai politik berlogo banteng moncong putih (PDIP), Drs. Hasib Salim. Dirinya menggeser dukungan Paman Birin yang sama sama diusulkan ke PBNU, yakni Hatmansyah Sohib yang kita mafhum semua digadang-gadangkan sebagai orang kesayangan H. Sahbirin Noor. Diwawancarai wartatawan (20/06)

Tergesernya Hatmansyah Sohib ditenggarai tidak lepas dari dinamika politik yang terjadi di Pilbup Kabupaten Tanah Bumbu beberapa waktu lalu. Nampaknya, perihal apapun yang menyangkut kolega, keluarga, atau dukungan yang diberikan oleh H. Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam) akan selalu menjadi benturan dengan Mardani Haji Maming. Tak lain akibat peran dukungan Haji Isam yang merobohkan Syafruddin Haji Maming di Pilbup Tanah Bumbu.

Terpilihnya Hasib Salim, Anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PDIP sebagai ketua PW.NU Kalimantan Selatan, merupakan sejarah baru dalam dunia Ke-NU-an. Untuk pertama kalinya, NU dipimpin oleh partai yang tidak ada hubungan emosional maupun historikal sama sekali dengan NU. PDIP sendiri merupakan partai nasionalis yang dirikan pada 10 Januari 1973 dan merupakan penggabungan dari beberapa partai, antara lain Partai PNI, Partai MURBA, IPKI, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik.

Muncul dugaan, fenomena ini terjadi karena dorongan besar Ketua DPD PDIP Kalsel untuk menyongsong Pilpres dan Pileg dan Pilkada pada 2024 di Bumi Lambung Mangkurat yang kurang lebih akan dihelat sekitar 3 tahun lagi.

Dalam perspektif penulis selaku NU pinggiran, terjadinya pergeseran nilai luhur jam’iyyah NU yang didirikan oleh Wali Besar Sang Kiai Hadratus Syech Hasyim Asy’ari ini diduga kuat karena aktivitas transaksional oleh oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab terhadap Organisasi Islam terbesar tempat berkumpulnya para Ulama Aswaja.

Namun, terlepas dari berbagai analisa dan argumentasi, tentu besar harapan agar pergantian pucuk pimpinan PW.NU Kalimantan Selatan ini berdampak positif pada infrastruktur organisasi, bukan hanya sekedar kepentingan sesaat sang Ketua DPD PDI.P yang akrab dipanggil MHM saja. Ungkap Syamsul Ardy.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Nasional