Wartajakarta.com-Pembentukan pendidikan karakter ini dilakukan Jokowi dengan cara memperkokoh Pendidikan Pancasila secara terus menerus melalui BPIP ke seluruh penjuru Tanah Air. Menjaga Toleransi antara anak bangsa, masyarakat dan juga meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan sikap gotong royong masyarakat yang digelorakan.
Selain itu, Jokowidodo juga memperkokoh karakter kebangsaan dengan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa, Serta menjaga nilai-nilai luhur pancasila sebagai pegangan bagi generasi-generasi penerus bangsa. Semangat kegotongroyongan ini juga berdampak dengan keberhasilan mengatasi pandemi Covid-19 secara bersama dengan seluruh elemen masyarakat
Jokowidodo juga terus Berkomitmen untuk Membuka akses Pendidikan Seluas-luasnya Bagi Seluruh siswa di Indonesia. Sebagai wujud dari Komitmen tersebut Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan anggaran Sebesar Rp 11 trilliun Untuk 21 juta siswa Di seluruh Tanah Air Telah diluncurkan, Kemudian KIP Kuliah Dengan anggaran Sebesar 1,1 juta Mahasiswa Di seluruh Tanah Air Juga telah diluncurkan.
Selain itu Program Kampus Merdeka Untuk menciptakan SDM unggul, Dengan menyediakan Magang bersertifikasi Di perusahaan Ternama dengan Lebih dari 50.000 Dilaksanakan. Hal ini berdampak Pada Kenaikan Human Capital Index Dari 0,52 di tahun 2017 Menjadi 0,54 di tahun 2020, dan terus Berlanjut hingga Saat ini.
JOKOWI STOP EKSPOR BAHAN MENTAH
Dengan menghentikan pengiriman raw material ke luar negeri seperti nikel, bauksit, dan selanjutnya tembaga. dan meningkatkan Nilai Tambah Produksi dengan mengekspor barang setengah jadi, membuat penghasilan ekspor semula Rp. 25 Triliun menjadi Rp. 280 Triliun
“Kenapa kita stop kirim raw material nikel, bauksit, timah dan tembaga. Karena nilai tambah disitu itu lompatannya besar sekali,” Kata Jokowidodo Disela-sela Sebuah acara.