Connect with us

Gaya Hidup

Kegiatan Menerbangkan Pesawat Tidak Selalu Hobi Mahal

Wartajakarta.com-Presiden Indonesian Flying Club (IFC) Sigit H. Samsu menilai hobi menerbangkan pesawat tidak semata-mata mahal, berbiaya tinggi melainkan relatif terutama kalau dilihat dari sisi tingkat kepuasan dan passion. “Kalau dia (anggota IFC) tergila-gila, hobi menerbangkan pesawat tidak bisa dianggap mahal. Dia happy , (hobinya) tidak mahal,” Sigit mengatakan kepada Redaksi.

Penerbangan juga bukan hanya untuk pilot yang menerbangkan pesawat komersial, tapi ada juga beberapa type dengan masing-masing lisensi (license) nya termasuk yang tujuannya untuk rekreasi. Terbang adalah pengalaman yang sangat mendebarkan dan sering kali mengubah hidup , dan ada banyak orang yang ingin terbang tanpa terhambat oleh ekspektasi. Penerbangan yang berhubungan dengan hobi adalah cara terbaik untuk benar-benar menikmati seni dan pengalaman penerbangan. “IFC untuk hobbyist atau para pecinta dirgantara, kegiatan dirgantara aviasi. IFC, sebetulnya menyalurkan hobi terbang para anggotanya. Mereka juga belajar navigasi, peraturan dan lain sebagainya,” kata Sigit.

Misalkan si A yang berhasil lulus dari club, dan bukan dari flying school . Ia berhak mendapat lisensi, yakni sport pilot license /SPL yang memang ditujukan kepada para penggiat yang antusias menjadi penerbang. Mereka tidak harus masuk ke sekolah penerbangan, ibaratnya punya kursus. Setelah lulus, dia laik, layak dan legal menjadi penerbang. “Dia bukan penerbang gelap. Anggota IFC juga tidak harus beli pesawat. Dia bisa menggunakan pesawat milik IFC kalau memang menjadi anggota,” kata CEO Berkah Maju Sejahtera (Aerostar Jet Aviation) exclusive Air Charter Provider.

Ada beberapa jenis penerbangan, tetapi yang paling utama hanya dua yakni jenis fixed wing dan rotary wing . Kalau jenis rotary, wing (sayap helikopter) berputar-putar. Kalau jenis fixed , sebaliknya, bersayap tetap. Ada juga jenis flexible seperti gantole atau layang gantung. “Ada yang terbang motor, terbang layang. Kalau bermotor, pesawatnya bermesin. Kalau terbang layang, tidak menggunakan mesin melain dengan sistem thermal atau aliran panas udara,” kata dewan penyantun beberapa universitas di Indonesia.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Gaya Hidup