
Wartajakarta.com-Hari Perempuan Internasional atau hari perempuan sedunia pertama kali dirayakan pada tanggal 28 Februari 1909. Tahun ini, PBB menetapkan tema Hari Perempuan Internasional yakni “For ALL women and girls: Rights, Equality, Empowerment”. Tema tersebut memiliki arti “Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak, Kesetaraan, Pemberdayaan”. Tema ini mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk bersama mewujudkan hak, kesetaraan, dan kesempatan yang sama bagi setiap orang. Sesuai tema tersebut, Adib Nurdiyanto, M.Pd selaku ketua Creative Economy Center (CEC) menyampaikan bahwa setiap perempuan juga berhak atas kesempatan yang sama atas edukasi, terutama edukasi di bidang kesehatan perempuan. CEC yang beranggotakan lebih dari 300 orang, mayoritas adalah perempuan yang tentunya perlu mendapatkan edukasi penting tentang ‘musuh’ perempuan yakni kanker serviks.
Selanjutnya, komunikasi efektif terjalin antara RS Muslimat NU Muna Anggita, Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia dan CEC untuk berkolaborasi menggelar workshop edukasi dan pencegahan kanker bagi tenaga medis, kader kesehatan dan masyarakat umum. drg. Sofan Solikin, CHt,C.MH.CI selaku Direktur Rumah Sakit Muslimat NU Muna Anggita Bojonegoro menyampaikan bahwa perlu lebih banyak manfaat yang diberikan kepada peserta kegiatan selain ilmu dan wawasan tentang kanker, sehingga RSMNU Muna Anggita berkolaborasi lebih lanjut dengan CEC untuk menggelar tebus murah minyak goreng dan gula pasir. Ini karena harga minyak goreng dan gula pasir yang sudah cukup mahal saat ini. Dalam kegiatan ini, disediakan ratusan liter minyak goreng dan gula pasir dengan harga jauh dibawah pasar modern dan tradisional yakni minyak goreng bermerek terkenal kemasan 1 liter dijual dengan harga Rp. 16.000 dan gula pasir kemasan satu kg dengan harga Rp. 15.000.
Kegiatan dibuka langsung oleh Ibu Dra. Hj. Nurul Azizah, M.M.
selaku Wakil Bupati Bojonegoro di depan sekitar 80 peserta kegiatan. Kegiatan dilaksanakan di Aula RS Muslimat NU Muna Anggita Bojonegoro pada hari Sabtu (08/03/2025). Setelah kegiatan workshop selesai, peserta kegiatan yang juga pelaku ekonomi kreatif memperkenalkan produk mereka kepada pihak RS Muslimat NU Muna Anggita Bojonegoro dan Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia (YSKI). Adapun produk-produk tersebut merupakan produk makanan, minuman dan kerajinan.
