Connect with us

Nasional

Satrio Arismunandar: Penulisan Biografi Harus Memberi Wawasan Tentang Karakter dan Motivasi Subjek

Wartajakarta.com-Penulisan biografi yang baik harus menawarkan wawasan tentang karakter dan motivasi subjek, serta peristiwa dan keadaan yang membentuk kehidupan mereka. Itu dikatakan penulis dan doktor filsafat dari Universitas Indonesia, Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar mengomentari webinar Menulis Biografi Sebagai Profesi. Webinar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang dipimpin oleh penulis senior Denny JA.

Webinar yang topiknya dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan penulis dan sastrawan Eka Budianta sebagai narasumber. Webinar itu berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 30 Maret 2023.

Satrio Arismunandar memaparkan, adanya wawasan tersebut dapat membantu pembaca untuk memahami subjek pada tingkat yang lebih dalam. Juga, membantu pembaca dalam menghargai pencapaian tokoh bersangkutan, dengan cara yang lebih bermakna.

Penting juga untuk memberikan konteks bagi kehidupan dan pencapaian subjek, termasuk konteks historis dan budaya dari waktu di mana mereka tinggal.

“Hal ini dapat membantu pembaca untuk memahami pentingnya kontribusi dan pencapaian tokoh tersebut,” ujar Satrio.

Ditambahkannya, biografi yang baik harus ditulis dengan gaya bahasa yang menarik dan dapat diakses, menggunakan bahasa yang jelas dan ringkas, yang mudah diikuti oleh pembaca.

“Narasi harus mengalir dengan lancar. Setiap bagian bangunan dari naskah itu meneruskan bagian yang sudah diletakkan sebelumnya, untuk menghasilkan suatu keseluruhan yang koheren,” jelas Satrio.

Meskipun penting untuk membuat narasi yang menarik, secara ideal penting juga untuk mempertahankan objektivitas saat menulis biografi. Isi biografi bukan sekadar puja dan puji.

“Ini berarti menghadirkan kekuatan dan kelemahan subjek, serta kontroversi atau kritik yang telah dibuat tentang kehidupan atau pekerjaan mereka,” tutur Satrio.

Kata Satrio, “Biografi harus memiliki struktur yang jelas, yang mengikuti kehidupan subjek secara kronologis atau tematis.”

“Struktur kronologis akan mengikuti kehidupan subjek dari lahir hingga mati, sementara struktur tematik dapat fokus pada aspek tertentu dari kehidupan mereka, seperti karier atau hubungan pribadi mereka,” lanjutnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Nasional