
Wartajakarta.com-Liberalisasi di Arab Saudi, yang memberi kebebasan lebih besar pada kaum perempuan, menjadi fenomena menarik di dunia muslim. Tapi di sisi lain, juga terjadi kebangkitan kekuasaan Taliban di Afganistan. Taliban yang konservatif dikenal sering membatasi kebebasan perempuan, seperti melarang para gadis bersekolah.
Melihat fenomena itu, maka Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA akan mengadakan Obrolan HATI PENA #10, bertema “Masa Depan Kebebasan Perempuan di Dunia Muslim.” Tema ini akan didiskusikan bersama Prof. Dr. Musdah Mulia.
Webinar ini terbuka untuk umum, dan akan berlangsung pada Minggu, 24 Oktober 2021, pukul 14.00-16.00 WIB. Pemandu diskusi adalah Swary Utami Dewi dan Anick HT.
Musdah Mulia adalah penulis buku “Ensiklopedi Muslimah Reformis” dan Founder MR Foundation. Musdah Mulia akan mengulas, bagaimana peta sebenarnya kebebasan perempuan di dunia muslim, dan prospek ke depannya. Juga, sejauh mana soal ini terkait dengan modernisasi, pemajuan HAM, atau demokrasi.
Di Arab Saudi, sejak ditetapkan sebagai pewaris takhta pada 2017, putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman telah membuat revisi dan amendemen kebijakan menyangkut hak perempuan. Mulai dari dibolehkannya perempuan menyetir mobil sendiri, sampai menonton pertandingan sepak bola di stadion.
Sedangkan di Afganistan, Taliban memosisikan perempuan sebagai entitas yang terpinggirkan dan tertindas. Banyak perempuan merasa terancam dan memilih keluar dari Afganistan. Gubernur perempuan dicopot Taliban dari jabatannya.
Webinar bisa diikuti di link zoom: https://s.id/hatipena10 atau livestreaming di Youtube Channel: Hati Pena TV. Juga di Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Selain itu disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan.
