Connect with us

Nasional

Aldi Dwi Prastianto: Mengabdi Tidak Harus Jadi Pejabat Negara

Wartajakarta.comBeragam cara dapat dilakukan untuk berkontribusi terhadap bangsa dan negara. Pengabdian tidak mesti harus menjadi anggota legislatif, pejabat negara, Bupati, Gubernur atau Presiden. Mengabdi dapat dilakukan sesuai profesi dan keahlian yang dimiliki yang esensinya bermanfaat bagi masyarakat.

Demikian dituturkan Aldi Dwi Prastianto, pengusaha muda asal Kuningan Jawa Barat yang dikenal konsen mengembangkan ekonomi kerakyatan.

“Kontribusi positif dapat dituangkan dalam berbagai bentuk. Kita semua memiliki potensi dasar untuk dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara. Telah banyak contoh yang dapat kita tiru dari mereka yang telah sukses dan berprestasi di berbagai bidang,” ujar Aldi kepada di Jakarta, Kamis (9/1/2020).

Menurut Aldi, salah satu bentuk kontribusi yang dapat dilakukan adalah melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program tersebut bertujuan untuk mencetak para entrepreneur yang tangguh dan berdaya saing.

“Saya ingin UMKM, khususnya dari Kuningan naik kelas. Para pelaku UMKM perlu didampingi meningkatkan kompetensi, salah satunya mengenal dunia digitalisasi dengan baik. Hal tersebut tentunya juga untuk meningkatkan penjualan produknya,” kata anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini.

Aldi mengatakan, pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan oleh pemerintah harus menghubungkan pasar dengan sentra-sentra produksi rakyat, mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, dan industri, termasuk UMKM. Bukan justru sebaliknya mematikan usaha rakyat kecil.

Bagi CEO Prasindo Group ini, sukses di perantauan bukan berarti harus melupakan kampung halaman. Justru hal itu menjadi modal kekuatan untuk berkontribusi terhadap tanah kelahiran.

“Kita akan menyamakan pandangan, bersinergi, baik sesama perantau asal Kabupaten Kuningan maupun dengan Pemda dan pihak terkait lainnya. Sehingga keberadaan kami di perantauan dapat memberi manfaaf untuk berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah,” ucap Alumni Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta ini.

Masih menurut Aldi, harus ada perubahan paradigma dan inisiatif untuk membangkitkan semangat masyarakat, terutama kaum mudanya untuk membangun desa asalnya.

“Perubahan dan inisiatif membangun desa ini harus tumbuh dari kalangan anak muda atau kaum milenial yang bertindak sebagai agent of change,” tegas pria yang dikenal ramah dan relijius itu.

Dalam waktu dekat, lanjutnya, ia bersama rekan-rekan lainnya akan membentuk satu wadah para perantau asal Kabupaten Kuningan yang banyak tersebar di Jakarta dan sekitarnya dengan niatan untuk berkontribusi bagi kampung halaman.

“Selain menjalin komunikasi dan mempererat silaturahmi, keberadaan wadah ini harus bermanfaat baik bagi anggotanya maupun masyarakat di kampung halaman. Wadah ini akan terus berjalan dan saya tidak bisa sendirian. Motto saya adalah, sekarang kita harus berbuat, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi,” pungkas Sekjend Rumah SandiUno Indonesia (RSI) ini penuh semangat.(Kas)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Nasional