Wartajakarta.com- Bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Sektor Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ASTON Priority Simatupang Hotel & Conference Center menyelenggarakan simulasi mitigasi bencana gempa bumi dan kebakaran. Kegiatan simulasi ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan seluruh jajaran staff dan manajemen hotel dalam menghadapi potensi bahaya dari bencana.
ASTON Priority Simatupang Hotel & Conference Center juga memiliki Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Team /ERT) yang dibentuk untuk merespon lebih awal keadaan darurat dalam lingkungan hotel untuk menghindari korban jiwa atau kerugian materil yang lebih besar, serta menjalankan fungsinya masing-masing dengan cara yang sistematis, aman, dan efektif.
Skenario mitigasi dimulai dari simulasi bencana gempa bumi. Staff Front Office yang bertugas di area paging system mengumumkan terjadinya bencana gempa bumi dan staff hotel yang bertugas sebagai Chief Warden menginstruksikan seluruh tim ERT untuk segera mengevakuasi seluruh staff dan tamu-tamu hotel keluar melalui tangga darurat terdekat menuju titik kumpul atau dikenal dengan istilah Assembly Point dalam kondisi darurat dengan melindungi kepala dengan benda keras atau menggunakan kedua tangan saat keluar dari gedung.
Saat berada di Assembly Point, petugas ERT melakukan pendataan seluruh staff dan tamu-tamu hotel untuk memastikan tidak ada yang tertinggal di dalam gedung. Setelah mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa keadaan dinyatakan aman, maka seluruh staff dan tamu-tamu hotel dapat melanjutkan aktivitasnya dan kembali ke dalam hotel.
Skenario mitigasi kedua adalah simulasi bencana kebakaran dengan korban dua orang. Simulasi ini dimulai dari ditemukannya alarm kebakaran aktif di zona empat lantai enam. Petugas security yang berada di ruang Crisis Management Center (CMC) merespon dengan membaca sumber zona alarm dan lantai yang tertera pada panel alarm atau Master Control Fire Alarm (MCFA) yang merupakan suatu sistem pendeteksi, sistem yang mampu merespon, serta mengendalikan detektor pada alarm kebakaran. Setelah membaca titik lokasi, petugas security meminta security leader dan tim engineering untuk melakukan pengecekan terhadap sumber bunyi alarm tersebut untuk memastikan kebenaran adanya api. Ketika ditemukannya api di dalam kamar 606, security leader dan tim engineering segera menginformasikan kepada Chief Warden dan melakukan pemadaman dengan APAR. Tim fire fighter pun segera menuju titik lokasi kebakaran dengan menggunakan baju anti api. Ketika api semakin membesar, tahap selanjutnya dipadamkan dengan hydrant. Tim yang bertugas sebagai floor warden mengosongkan lantai terjadinya titik kebakaran, dua lantai di atasnya dan satu lantai di bawahnya serta memastikan tidak ada staff atau tamu-tamu hotel yang tertinggal di kamar.. Api semakin membesar dan tidak dapat dikendalikan, selanjutnya Chief Warden menginstruksikan kepada seluruh tim ERT untuk melakukan evakuasi total seluruh staff dan tamu-tamu hotel dengan keluar melalui tangga darurat terdekat menuju Assembly Point. Staff front office segera menghubungi petugas DAMKAR, ambulance, dan polisi.
Proses pemadaman juga tetap dilakukan sembari menunggu petugas DAMKAR datang. Tim floor warden juga melakukan penyisiran di semua kamar dan ruangan lainnya untuk memastikan bahwa semua staff dan tamu-tamu hotel sudah keluar. Ketika menemukan dua korban di area penyisiran, tim floor warden segera berkoordinasi dengan tim Rescue dan tim First Aid untuk mengevakuasi dengan menggunakan tandu menuju Assembly Point untuk mendapatkan pertolongan pertama, sedangkan korban dengan luka serius dibawa langsung ke Rumah Sakit dengan mobil ambulance
Di Assembly point, petugas ERT melakukan pendataan seluruh staff dan tamu-tamu hotel untuk memastikan tidak ada yang tertinggal di dalam gedung. DAMKAR tiba di hotel dengan membawa pump truck atau mobil pemadam kebakaran pompa, turntable tender & snorkel atau mobil pemadam kebakaran tangga, mobil komando, serta mobil ambulance. Selanjutnya komando diambil alih oleh pihak DAMKAR. Saat keadaan sudah terkontrol dengan baik, Chief Warden segera mengumumkan di Assembly Point pada seluruh staff dan tamu-tamu hotel dan dapat kembali beraktivitas dengan aman.
Sebelum adanya simulasi mitigasi bencana ini, staff hotel juga diajarkan oleh DAMKAR terkait edukasi ketika terjadinya bencana, pengenalan setiap alat-alat yang digunakan dalam memadamkan kebakaran, serta mempraktikkannya menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan karung goni yang basah.
“Simulasi mitigasi bencana baik gempa bumi maupun kebakaran ini kami lakukan sebagai tindakan pencegahan serta pelatihan cara penanggulangan kepada seluruh staff hotel, hal ini juga dilakukan untuk tes ulang terhadap peralatan dan sistem kami. Kegiatan ini pun rutin kami adakan, salah satunya pada tanggal 20 Maret 2023 lalu” komentar Andi Gevika Rizki, General Manager ASTON Priority Simatupang Hotel & Conference Center.