
Wartajakarta.com-Program yang disampaikan oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, untuk mendorong pengajaran pemrograman (coding) masuk ke kurikulum tingkat dasar dan menengah mendapatkan respons nyata dari Desa Siber Indonesia (DSI). Hal itu dilakukan melalui pilot project untuk merealisasikan desa cerdas berbasis teknologi di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.
Pendiri Desa Siber Indonesia, Bangkit Kukuh dan Andri Johandri, mengatakan bahwa program ini sejalan dengan visi DSI untuk membangun desa yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing.
Peluncurkan Program Inovatif untuk Pemberdayaan Masyarakat “Ini bukan sekadar memperkenalkan coding sebagai keterampilan baru, tetapi juga membangun fondasi teknologi di desa yang mampu memberdayakan masyarakat dan mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045,” ujar Bangkit dalam keterangan tertulis, Minggu (12/1/2025).
Sebagai contoh, Desa Bulakan akan menjadi model penerapan teknologi secara menyeluruh. Program ini mencakup pengembangan infrastruktur digital, pelatihan keterampilan teknologi, serta penciptaan ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Bangkit menyebut langkah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang mendorong pengajaran coding di tingkat SD dan SMP sebagai inisiatif strategis. Dukung Kolaborasi Penguatan Ekonomi Kreatif di Indonesia Menurut dia, program ini akan mencetak generasi muda yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan zaman. “Jika India bisa melahirkan jutaan tenaga ahli teknologi, Indonesia juga pasti bisa, bahkan lebih baik. Desa-desa kita memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari kekuatan teknologi nasional,” ucap Bangkit.
Program Desa Siber Indonesia tidak hanya fokus pada pendidikan teknologi, tetapi juga digitalisasi layanan publik di tingkat desa. Fahira Idris Rekomendasikan 7 Hal Ini Teknologi akan diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi masyarakat, seperti melalui aplikasi berbasis teknologi untuk pengelolaan hasil pertanian, promosi wisata lokal, dan administrasi desa. “Ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal keberdayaan. Kami ingin menunjukkan bahwa revolusi digital bisa dimulai dari desa-desa kecil,” ungkap Bangkit.
Program ini pun diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia untuk mengadopsi teknologi sebagai pilar pembangunan.
Dikatakan juga bahwa model ini dapat direplikasi di desa lain dengan dukungan pemerintah dan mitra strategis. “Dengan semangat gotong royong, kami percaya desa-desa bisa menjadi ujung tombak perubahan. Ini adalah langkah nyata yang tidak hanya mengubah wajah desa, tapi juga memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional di era digital,” jelas Bangkit.
Sementara itu, Andri Johandri, salah satu pendiri DSI, menyebutkan bahwa pihaknya telah mulai memberikan pelatihan coding kepada anak-anak di Desa Bulakan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan mereka menghadapi era digital. Baca juga: Makan Bergizi Gratis Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Golden Age Halaman Berikutnya “Kami sudah bergerak memberikan pelatihan…
