Wartajakarta.com- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Tangerang bekerjasama dengan Institut Teknologi Indonesia ( ITI) menggelar bootcamp
Program Inkubator Bisnis Ekonomi (INKUBE) dengan tema ‘Bertumbuh, Berkembang, Berdampak’ yang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 24 hingga 26 April 2024 di Aryaduta Lippo Village, Tangerang.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Penelitian dan Kemahasiswaan . Dr. Ir. Sidik Marsudi mengatakan , ini untuk kedua kalinya ITI bekerjasama dengan Bappeda Kab Tangerang. Dan, kali ini ITI berperan sebagai Co-Inkubator hingga sampai Kab. Tangerang memiliki inkubator sendiri.
Adapun total jumlah peserta ada 20 tenant, yang nantinya diharapkan mendapatkan pendanaan, serta mitra yang lebih bagus.
“Untuk tenant-tenant yang sudah ada ini nanti kita bantu melakukan pitching.Dan, kita bantu hingga mereka mampu menjadi pebisnis mandiri dan menghasilkan,” kata Sidik.
Lebih lanjut Sidik menambahkan, kedepannya ITI juga mendapatkan kepercayaan melakukan pembinaan- pembinaan dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang dan juga dilanjutkan kerjasama kembali dengan Bappeda Kab. Tangerang.
Selain itu, Dr. Ir. Wahyudin, S.T., M.Sc. IPM selaku Kepala Pusat Inovasi Inkubasi Bisnis ( PI2B) menuturkan, terkait terpilihnya 20 tenant , pihaknya memilih yang memiliki potensi cukup besar untuk menjadi lebih besar. Dan, PI2B sudah berkomitmen sejak awal untuk membantu sebagai Co-Inkubator.
“Maka kerjasama ini akan lebih panjang, tidak hanya sekali atau dua kali. Bahkan, hingga tahun depan lanjut untuk bekerjasama. Karena, PI2B audah cukup berpengalaman selama 10 tahun,”ujar Wahyudin.
Dikesempatan yang sama, Dewi Amalia,. SE,. MAP selaku Kabid perencanaan bidang perekonomian dan sumberdaya alam menambahkan, kerjasama ini terjalin karena ITI ditunjuk oleh kemenkop untuk membina semua inkubator bisnis yang ada di Provinsi Banten. “Jadi ketika satu daerah ingin mendirikan inkubator bisnis pembinanya Inovasi Teknologi (Inovtek) ITI,”
“Jadi di sini mereka akan belajar manajemen administrasi, pengelolaan pegawai, kemudian administrasi bisnis. Kemudian manajemen keuangan. Serta membuat strategi bisnis dan bisnis plan satu usaha serta mempresentasikan suatu produk dengan menggunakan bahasa inggris,” ujar Dewi.
Hal ini dilakukan karena nantinya para tenant dipersiapkan untuk bertemu para buyer dari luar negeri melalui relasi- relasi dari Inovtek ITI.
Dewi mencontohkan salah satu peserta tenant yakni Maxone dengan bisnis usaha skincare, dimana bahan baku produksi menggunakan maggot. Seperti sudah dikerahui bahan tersebut memiliki pemanfaatan untuk skincare dan biomedical. Dimana memanfaatkan yang cukup di kenal di negara Jepang.
“Maka dari itu, selama masa bootcamp dan coaching clinik nanti sampai 4 bulan ke depan, para tenant yang nanti mereka akan terus digojlok sampai mereka nanti mampu mendemokan pembuatan produknya.,” terang Dewi.
Pihaknya juga menargetkan tenant mampu menggaet buyers luar negeri yang punya kebutuhan akan produk di Kabupaten Tangerang .”Jadi nanti setelah selesai demo day, trading ekspor tahun depan mereka tetap kita dampingi dan tidak dilepas begitu saja,” tungkas Dewi.
Lebih lanjut, Ketua PIC Pelaksana Bootcamp ITI, Dr. Ir. Aniek Sri Handayani M.SI. IPM memaparkan, para peserta tenant yang lolos ini salah satu kriteria dipilih memilki omzet antara Rp 10 juta hingga Rp1,5 milyar.
” Karena INKUBE Tangerang ingin mengakomodasi semua bidang potensi daerah maka bidang startup semakin luas, seperti, digital, ekonomi kreatif, pangan, teknologi, kosmetik, lebih kurang 7 bidang yang berbeda akan didampingi secara spesifik sesuai bidangnya. Agar bootcamp akan berdampak. terlihat hasilnya pada saat akhir masa inkubasi sekitar 6 bulan sampai bulan September,” ujar Aniek.
” Arah kedepannya para tenant akan terlihat di mata pasar nasional maupun internasional,” pungkasnya