Wartajakarta.com-Bali, Salah seorang korban Bom Bali I, Tumini (48 tahun) mengaku senang mendengar kabar kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) membubarkan diri. Sebab, menurut dia, bubarnya kelompok itu bisa membuat kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih tenang.
“Kalau kelompok Jamaah Islamiyah masih ada, kami sebagai korban terorisme atau semua masyarakat pada umumnya akan selalu waswas atau khawatir, takut ada kejadian peledakan bom lagi. Tapi kalau kelompok itu sudah bubar, otomatis Indonesia jadi aman dan damai,” kata Tumini, saat dihubungi, Jumat (26/7/2024).
Tumini pun berharap kelompok Jamaah Islamiyah benar-benar sudah tidak ada lagi di Indonesia, termasuk jaringan-jaringan kelompok itu yang diketahui tersebar di banyak wilayah.
“Kalau sampai kelompok Jamaah Islamiyah masih terus berkembang, kan negara kita jadi tidak pernah aman,” ujar ibu tiga anak tersebut.
Seperti diketahui, sebanyak 16 tokoh senior Jamaah Islamiyah mendeklarasikan pembubaran kelompok itu di daerah Sentul pada 30 Juni 2024. Jamaah Islamiyah merupakan dalang Bom Bali I yang terjadi pada 12 Oktober 2002. Peristiwa itu menewaskan 203 orang dan melukai 209 orang lainnya.
Tumini adalah salah seorang korban selamat dalam tragedi Bom Bali I tersebut. Waktu itu Tumini sedang bekerja sebagai karyawan di Paddy’s Pub, titik utama lokasi meledaknya bom. Akibat ledakan itu, ia mengalami luka bakar 45 persendan di beberapa bagian tubuhnya masih tersimpan serpihan proyektil bom tersebut hingga saat ini.
Tumini mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah melalui lembaga seperti BNPT dan Densus 88 Polri untuk menciptakan keadaan aman di tengah masyarakat, termasuk dengan ikut mendorong pembubaran kelompok Jamaah Islamiyah. Dia pun menganggap lembaga-lembaga tersebut memiliki peran yang cukup besar terhadap bubarnya kelompok Jamaah Islamiyah.
“Sebagai aparat, mereka sudah melakukan tugasnya dengan baik. BNPT menjalankan apa yang menjadi tugasnya. Begitu juga Densus 88 melaksanakan tugasnya. Mereka bekerja dengan sangat tegas dan tidak segan-segan bertindak kepada yang ingin berbuat kejahatan. Hal ini karena mereka ingin Indonesia aman,” tutup Tumini.