Wartajakarta.com- Keberhasilan Kota Cerdas merupakan kambinasi dari efektivitas pengelolaan sumber daya, kolaborasi lintas sektor, lintas pemangku kepentingan dan masyarakat yang akan menggunakan dan merasakan manfaatnya untuk dapat hidup nyaman dan aman, penyelesaian permasalahan maupun pemberian layanan oleh pemerintahan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Dengan kata lain, Kota
Cerdas bukan hanya mengenai prasarana dan sarana teknologi digital. Teknologi digital hanya salah satu cara dalam penerapan Kota Cerdas.
Kini penerapan kota cerdas mulai mendapat animo yang baik dari berbagai pihak, seperti yang kita rasakan lewat berbagai inovasi yang salah satunya dibuat demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kembali di tahun ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) bersama PT Napindo Media Ashatama (Napindo) akan menggelar Pameran dan Forum Teknologi Terpadu (Integrated Technology Event (ITE) 2022, pada 5 -7 Oktober 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. ITE terdiri dari pameran Indo Water, Indo Waste, dan Indo Renergy, dan Indonesia International Smart City (IISMEX) 2022 Expo & Forum. Rangkaian pameran ini akan menjadi kegiatan forum dan expo teknologi internasional untuk sektor berbasis ICT (Information and Communication Technology), IoT (Internet of Things), Al (Artificial Intelligence) untuk memenuhi kebutuhan informasi dan bisnis terkait solusi dan penyedia kota cerdas. Serta sektor pendukung pengelolaan sistem manajemen dan teknologi air bersih, pengelolaan persampahan, limbah dan sistem transportasi cerdas.
“ITE 2022 akan menghadirkan lebih dari 200 peserta pameran dari 19 negara, 6 paviliun negara seperti Belanda, Jerman, Korea Selatan, Singapura, Taiwan dan Tiongkok. Lebih dari 10.000 pengunjung kami harapkan akan meramaikan pameran dan forum ini selama 3 hari,” ujar Project Director Napindo, Agung Wicaksono.
Agung menjelaskan pameran dan forum ini secara profesional akan menghubungkan pemerintahan tingkat tinggi seperti Kementerian Dalam Negeri, Gubernur, Walikota, Bupati, dan semua kementerian terkait lainnya dengan pelaku teknologi solusi dan penyedia kota pintar. Adapun mempertemukan juga para asosiasi dan mitra terkemuka yang dapat meningkatkan peluang bisnis para stakeholder terkait di Indonesia dan Asia Tenggara bahkan untuk pasar global. Kegiatan ini menawarkan platform pameran yang terorganisir dengan baik bersama dengan diselenggarakannya berbagai forum internasional.
ITE 2022 telah mendapatkan perizinan dari Satuan Tugas (SATGAS) Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta serta mendapatkan dukungan dan rekomendasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif(Kemenparekraf).
Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran Kemenparekraf, Masruroh mengatakan PT Napindo Media Ashatama selaku penyelenggara telah menyerahkan dokumen rencana penerapan Cleanliness, Health,
Safety, Environment Sustainability (CHSE) pameran tersebut dan telah mendapat rekomendasi oleh Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI). Kemenparekraf memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan yang mendukung penerapan panduan CHSE dan memenuhi protokol kesehatan sesuai arahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 serta memiliki perencanaan mitigasi.
Kemenparekraf memberikan dukungan dan merekomendasikan ITE 2022, serta mengharapkan agar dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol kesehatan dan kebijakan daerah setempat. Kegiatan ini juga diharapkan dapat dijadikan momentum kebangkitan Industri MICE khususnya sektor pameran sekaligus pemulihan ekonomi,” ujar Masruroh.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Cavid-19, Letien TNI Suharyanto menyebutkan pelaksanaan ITE 2022 selama Pandemi Covid-19 wajib menerapkan Protokol Kesehatan 5 M yang terdiri dari Memakai masker, Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi.
“Tentunya pameran ini telah disetujui dengan beberapa ketentuan seperti pelaksanaan kegiatan mengacu pada PPKM yang berlaku dan menerapkan Protokol Kesehatan yang lebih ketat,” jelas Suharyanto.