WartaJakarta.com-Jakarta
Sejak merebaknya pandemic Covid-19 di Indonesia pada awal Maret 2020,
Pariwisata Indonesia praktis mengalami penurunan kinerja yang signifikan, baik dari kedatangan wisman, tingkat hunian kamar hotel, anjloknya jumlah penumpang moda transportasi, serta
sektor-sektor yang terkait dengan pariwisata.
Pariwisata Indonesia praktis mengalami penurunan kinerja yang signifikan, baik dari kedatangan wisman, tingkat hunian kamar hotel, anjloknya jumlah penumpang moda transportasi, serta
sektor-sektor yang terkait dengan pariwisata.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mensinyalir lebih dari 1.600an hotel dan hampir 300 restoran tutup sepanjang penerapan PSBB
diberagam wilayah provinsi maupun kota di Indonesia, dan hal ini memberi dampak kerugian di sektor pariwisata hingga 21 trilyun rupiah.
diberagam wilayah provinsi maupun kota di Indonesia, dan hal ini memberi dampak kerugian di sektor pariwisata hingga 21 trilyun rupiah.
Selain di sektor pariwisata, Covid-19 juga
menyebabkan perlambatan ekonomi karena kekuatiran masyarakat untuk beraktifitas.
menyebabkan perlambatan ekonomi karena kekuatiran masyarakat untuk beraktifitas.
Namun demikian PHRI selaku organisasi Pariwisata Indonesia yang dipandang sebagai lokomotif industry pariwisata Nasional sekaligus organisasi yang paling awal berdiri tidak tinggal diam.
Pada hari Rabu (8 Juli 2020), PHRI menggelar Simulasi Protokol Kesehatan di Hotel JS Luwansa, Jakarta. Simulasi Protokol Kesehatan ini dihadiri oleh Wishnutama selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ahmad RIza Patria selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta, Hariyadi BS Sukamdani selaku Ketua Umum PHRI, serta jajaran dari Kementerian Kesehatan, dan Gugus Tugas Nasional Penanggulangan Covid-19.
Simulasi Protokol Kesehatan ini terlaksana berkat kerjasama Kemenparekraf dengan PHRI sebagai momentum untuk kembali menghidupkan pariwisata nasional dengan mematuhi protokol-protokol kesehatan yang telah disusun oleh Kementerian terkait dan asosiasi industry.
Menparekraf Wishnutama memberikan apresiasi kepada PHRI karena telah berhasil mendorong sektor perhotelan dan restoran di Indonesia untuk menerapkan protocol kesehatan yang sesuai dengan yang diatur Pemerintah.
Dengan kegiatan ini Menparekraf berharap dapat dilanjutkan
oleh sektor usaha lain di industry pariwisata nasional agar dapat menumbuhkan kepercayaan
masyarakat sehingga usaha pariwisata dapat berangsur pulih.
oleh sektor usaha lain di industry pariwisata nasional agar dapat menumbuhkan kepercayaan
masyarakat sehingga usaha pariwisata dapat berangsur pulih.
“Kami ingin meyakinkan kepada publik serta pemerintah pusat dan daerah, untuk jangan ragu- ragu untuk kembali beraktifitas bisnis ataupun liburan di hotel, banquet, ataupun restoran,
karena dengan kembali mengaktifkan kembali kegiatan seperti ini dapat kembali memulihkan ekonomi nasional yang saat ini mengalami perlambatan” ungkap Hariyadi selaku Ketua Umum
PHRI.
karena dengan kembali mengaktifkan kembali kegiatan seperti ini dapat kembali memulihkan ekonomi nasional yang saat ini mengalami perlambatan” ungkap Hariyadi selaku Ketua Umum
PHRI.
Dengan bertajuk “KAMI SIAP”, PHRI ingin meyakinkan kepada masyarakat umum, korporasi, Pemerintah, serta stakeholder bahwa sektor Hotel dan Restoran telah siap kembali menerima
tamu baik untuk akomodasi, serta kegiatan rapat dan acara-acara di hotel dan restoran.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif beserta jajarannya atas dukungan pada acara simulasi secara nasional ini, dan juga kami meminta
dukungan dari Kepala Daerah berikut jajarannya di Dinas Pariwisata agar mendukung upaya industry untuk memulihkan pariwisata secara bertahap, terukur, dan pasti” tutup Maulana
Yusran selaku Sekjen PHRI.
dukungan dari Kepala Daerah berikut jajarannya di Dinas Pariwisata agar mendukung upaya industry untuk memulihkan pariwisata secara bertahap, terukur, dan pasti” tutup Maulana
Yusran selaku Sekjen PHRI.