WartaJakarta.com-Jakarta
Ramadhan 1442 h kini telah di kita jalani hingga kedepannya,menuju kemenangan.
Bulan istimewa bagi umat muslim di seluruh Dunia, yang memberi kegembiaraan dan semangat serta harapan baru.
1 tahun telah berlalu sejak pandemi memasuki wilayah Indonesia, kita berharap, di bulan penuh berkah ini, kita dapat berkontribusi membangun suasana penuh suka-cita.
Tahun ini Ramadhan masih diliputi suasana pandemik COVID-19. Interaksi sosial manusia masih dibatasi untuk mencegah penularan penyakit. Namun kita masih bisa berjumpa lewat berbagai media komunikasi, karena perkembangan teknologi memudahkannya.
Begitu juga dengan Rani Ramadhina.Pandemi Covid-19 yang sudah melewati dua kali Bulan Ramadhan semenjak Maret 2020, tidak membuat Rani Ramadhina, Seorang Influencer, Model dan Pebisnis, kendor dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) di mana pun aktivitasnya berada.
Rani sebagai Sosialita, pada setiap kegiatan yang melibatkan sejumlah orang namun terbatas, seperti kegiatan arisan, ulang tahun dan kegiatan lainnya.
Selain mengikuti Prokes seperti memakai Masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, Rani juga dengan kesadarannya melakukan Swab test Antigen secara mandiri sebelum kumpul acara arisan dan acara lainnya.
“Seperti kegiatan arisan, saya dan teman-teman yang tergabung dalam grup arisan yang hadir secara terbatas, sebelum arisan, peserta arisan wajib menunjukkan hasil negatif Covid-19 pada Swab test Antigen.
Hal ini dilakukan untuk saling menjaga dan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Hal inilah yang sudah disadari oleh peserta arisan,” ujar Rani kepada WartaJakarta di Jakarta Pekan Kemarin , Kamis ( 6/5) 2021.
Apalagi lanjut Rani, ia menjadi Bandar arisan dari 12 grup Arisan dengan anggota arisan dari kalangan pengusaha, dokter, Advokat dan profesi lainnya yang mencapai 200 orang anggota arisan.
Pada bulan Puasa Ramadhan 1442 H ini, Rani juga melakukan kegiatan sosial dengan memberikan santunan kepada ratusan santunan Anak Yatim Piatu, baik yang ada di Jakarta maupun di Sukabumi yang menjadi daerah asal atau kampung dari Rani.
Ibu berputri satu ini mengungkapkan, lebaran tahun ini suasananya berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tahun ini ia merayakan hari Idul Fitri tanpa kedua orang tuanya. Ibunya meninggal pada 2020 lalu dan menyusul bapaknya pada Maret 2021.
“Biasanya waktu orang tua masih ada, saya rutin mudik ke Sukabumi. Saya semuanya 14 bersaudara, saya anak bungsu. Ibu meninggal diusia 87 tahun dan bapak meninggal diusia 95 tahun. Sekarang tinggal kakak – kakak yang tinggal di sana. Sedih rasanya lebaran tanpa orang tua,” kata Rani.
Ia menambahkan, saat ini ia diminta untuk menjadi model busana pengantin India dari perusahaan Bridal India. “Lumayan juga, saya pakai baju Bridal India beratnya 5 kg, tapi kualitas bahannya bagus,” ujar Rani.