Wartajakarta.com-Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Direktorat Pendidikan Non Reguler bekerja sama dengan Salam Ganesha Academy meluncurkan ITB Executive Education Program (ITB EEP) dengan topik Al for Business Leaders (AIBL), pada 14 September 2024. Hai ini merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan bisnis kontemporer, melalui optimasi Al dalam sendi proses bisnis di Indonesia, guna meningkatkan produktivitas perusahaan.
Dengan pendekatan pembelajaran blended learning, ITB EEP memungkinkan para peserta untuk mengakses materi secara online dan berinteraksi secara langsung dalam sesi tatap muka di ITB Kampus Jakarta. Tujuannya adalah memberikan pengalaman pembelajaran yang eksklusif dengan waktu yang efisien. Pembelajaran akan berlangsung dengan sesi online dan offline masing-masing selama 1 (satu) bulan. Program ini diharapkan dapat membantu eksekutif memahami peran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan menerapkan Artificial Intelligence dalam proses bisnis guna meningkatkan performa bisnis. |
ITB EEP bekerja sama dengan para ahli di bidang Al yang tergabung dalam Pusat Al ITB sebagai dosen dan instruktur, serta menghadirkan dosen tamu dari kalangan praktisi, yaitu Teguh Eko Budiarto, CEO Prosa.Al. Program “AI for Business Leaders” hadir untuk menjawab kebutuhan para eksekutif dalam memahami dan memanfaatkan kecerdasan buatan (Al) sebagai alat strategis untuk mendorong pertumbuhan bisnis dengan 5 topik inti sebagai berikut:
1. Digital Mindset, Data Driven Organizational Culture & Data Literacy
Topik ini membahas pentingnya membangun budaya organisasi yang didorong oleh data dan berorientasi digital. Peserta akan mempelajari dasar-dasar ekonomi digital, literasi data, serta bagaimana menciptakan dan mengembangkan budaya organisasi berbasis data yang kuat.
2. Introduction to Al & Al Technology
Memahami dasar-dasar kecerdasan buatan merupakan langkah awal yang krusial. Topik ini mencakup pengenalan Al, perkembangan teknologi Al di Indonesia, serta berbagai jenis teknologi Al dan penggunaannya dalam konteks bisnis. Selain itu, peserta juga akan belajart entang pengembangan sistem Al yang efektif.
3. Al System Development: Data Science Technology
Fokus pada pengembangan sistem Al melalui pendekatan data science. Modul ini menjelaskan Situasi terkini proyek Al, metodologi pengembangan, dan pemahaman yang mendalam tentang identifikasi masalah bisnis dan analisis masalah analitik. Peserta akan dilatih untuk menyusun rencana proyek Al yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan bisnis mereka.
4. Al Ethics
Etika dalam ‘penggunaan Al menjadi sangat penting untuk dipahami oleh setiap pemimpin bisnis. Modul ini membahas prinsip-prinsip etika Al, risiko yang terkait dengan sistem Al, keamanan, privasi data, serta praktik-praktik etis dalam penerapan Al di berbagai sektor industri.
5. Use Cases (Finance, HR, Marketing, Operation)
Melalui studi kasus nyata, peserta akan mengeksplorasi bagaimana Al telah digunakan dalam berbagai bidang. Topik ini mencakup pelajaran dari implementasi Al di berbagai industri, serta best practices untuk memaksimalkan dampak Al dalam bisnis.
Program ini dirancang untuk membantu para pemimpin bisnis memanfaatkan potensi penuh dari Al dengan pendekatan yang strategis dan beretika, sehingga mereka dapat menghadapi tantangan masa depan dengan lebih percaya diri dan inovatif. “Saat ini A teiah terbukti
mentransformasi proses bisnis di berbagai industri. Di ITB Executive Education, kami merancang program Al for Business Leaders untuk membantu eksekutif memahami dan menggunakan Al secara strategis, melalui studi kasus dan penerapan langsung, peserta diharapkan akan siap membawa inovasi ke perusahaan mereka dan menciptakan.” Ungkap Faisal Alviansyah selaku Head of Program ITB Executive Education Program.
Lebih lanjut dijelaskan Faisal,tidak hanya individu pada level eksekutif, melainkan juga organisasi dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. “SDM berkualitas sangat menentukan arah kesuksesan perusahaan,”tutur Faisal.
Untuk ke depannya, Salam Ganesha Academy membuka peluang kepada universitas lain untuk bekerja sama. Strategi ini dijalankan untuk membantu pengembangan kompetensi eksekutif terkini,tutup Faizal.
