Connect with us

Nasional

Symposium Koperasi Indonesia 1 2024 Minta Pemerintah Serius Tata Ulang Regulasi Koperasi

Wartajakarta.com- Forum Komunikasi Koperasi Besar (Forkom KBI) menggelar pertemuan para pegiat koperasi skala nasional yang berlangsung pada 16-18 Desember 2024. Acara yang direncanakan berlangsung setiap tahun ini dihadiri lebih dari 100 Orang peserta, yaitu para pegiat koperasi yang berasal dari berbagai provinsi di Tanah Air.

Symposium mempertemukan pemikiran, ide dan saran dari pegiat perkoperasian ini merupakan momen strategis untuk mencari titik temu terhadap kondisi perkoperasian yang citranya belum beranjak dari ekonomi marjinal. Symposium ini mengingatkan perlunya komitmen pemerintahan baru untuk menata regulasi koperasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat koperasi, adil dan memihak dalam upaya mewujudkan peran scbagai soko guru ekonomi rakyat.

Tiga isu strategis menjadi pokok kajian dalam symposium ini dan diharapkan menjadi rekomendasi untuk pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang akan diserahkan langsung kepada Menteri koperasi Budi Ari Setiadi.

Tiga isu strategis untuk memajukan koperasi di Indonesia itu adalah pertama, pemerintah perlu mewujudkan regulasi dan kebijakan yang adil dan proporsional untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kedua, diperlukannya penguatan kemitraan strategis antara koperasi dengan berbagai entitas.
Ketiga, mendesaknya peningkatan kapasitas koperasi baik pemberdayaan organisasi, modal dan digitalisasi platform dalam mengelola kerja sama usaha.

Symposium Koperasi Indonesia 1 melibatkan komponen Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI), Forum Koperasi Indonesia (Forkopi), Asosiasi Praktisi Perkoperasian Indonesia (APPI), Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) Universitas Koperasi Indonesia (Ikopin), Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), pemerhati koperasi/Kelompencapir dan para pegiat koperasi yang memiliki concern terhadap perkoperconcer

Ketua Forkum KBI yang juga penggagas Symposium Koperasi Indonesia 1 Irsyad Muchtar mengatakan sebagai salah satu pilar ekonomi, koperasi di Indonesia memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, sejak awal eksistensinya, pengembangan koperasi sering kali menghadapi tantangan sulit seperti kurangnya akscs terhadap pasar, modal, dan teknologi.

“Upaya perbaikan berkelanjutan bukannya tidak pemah dilakukan oleh para pegiat, pengamat dan kalangan akademisi perkoperasian. Namun yang sering muncul diskursus tak berkesudahan, silang pandang dan pendapat antar berbagai kalangan baik antar sesama pelaku koperasi, stakeholder dan pemerintah,” ujarnya.

Menurut dia, pembahasan mengenai regulasi yang berkepanjangan adalah indikator bahwa diperlukan kebersamaan visi antar kooperator. Oleh karena itu, inisiasi untuk melakukan kolaborasi antar koperasi maupun dengan entitas lain seperti swasta, pemerintah, atau organisasi intemasional menjadi langkah penting untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan koperasi.

“Yang tidak kalah penting, pemerintah perlu mendorong dan menciptakan model kerja sama koperasi dengan entitas lain melalui skema public-private partnership,” ujar Irsyad.

Symposium Koperasi Indonesia I digelar sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing koperasi di pasar lokal, nasional, dan internasional, membangun sinergi antara koperasi dengan entitas lain untuk menciptakan ekosistem usaha yang saling menguntungkan, serta mendorong inovasi dalam model bisnis koperasi melalui kerja sama usaha.

Tentang Symposium Koperasi Indonesia 1

Symposium Koperasi Indonesia adalah forum pertemuan antar pegiat koperasi yang melibatkan Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI), Forum Koperasi Indonesia (Forkopi), Asosiasi Praktisi Perkoperasian Indonesia (APPI), Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), pemerhati koperasi/Kelompencapir dan para pegiat koperasi yang memiliki concern terhadap perkoperasian.

Symposium Koperasi pertama ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pengembangan kerja sama usaha koperasi di Indonesia. Keberhasilan program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Nasional