WartaJakarta.com-Jakarta
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Menurut Eva Belisima hari ibu itu hari dimana dia dibebas tugaskan dari tugas – tugasnya dalam rumah tangga dan saya sebagai anaknya akan memanjakan dan memberikan apa yang dia inginkan.
Ibu merupakan sosok yang sangat spesial dimata seorang anak. Kehadirannya di muka bumi ini tidak tergantikan oleh siapapun. Tak terkecuali bagi Eva Belisima yang memandang ibunya sebagai sosok yang luar biasa dan sangat dikaguminya.
“Bersama ibu adalah moment yang paling indah dalam hidup saya. Dan sekarang saya juga seorang ibu juga, dan harapan saya, semoga menjadi ibu yang lebih baik dan semakin dewasa untuk anak saya dan tentu buat keluarga,” ujar Eva saat di temui di kegiatan Pendonasian Dana Banjir Sintang Kalimantan Barat Minggu ( 5/12) 2021 di Season City Mal Jakarta Barat.
Eva mengatakan jauh dengan ibunya ketika dirinya merantau ke Jakarta.
“Nah, saat melihat postingan orang lain bersama dengan ibunya di sosial media, rasanya rindu sekali ingin memeluk dan bersama ibu merayakan Hari Ibu. Saya merindukan moment seperti itu,” tambah Eva.
Namun Hari Ibu tidak mesti dirayakan, setidaknya dengan kita bersama ibu itu adalah momen yang sangat berharga, ujar Eva. Bersama ibu di Hari Ibu adalah moment yang tidak terlupakan dan luar biasa.
Eva Juga menambahkan mengenai kegitan Dana banjir Sintang menarik banyak perhatian. Salah satunya adalah masyarakat Dayak di Jakarta termasuk Eva Belisima,dan pemuda/I, seniman, dan masyarakat Dayak melakukan pertunjukan seni penggalangan dana untuk korban banjir di Sintang. Eva Belisima yang datang bersama suaminya, Karan Romana, hadir sebagai pendukung acara tersebut.
Ditemui di sela-sela acara, menurut Eva Banjir di Sintang adalah bencana alam yang tidak bisa dihindari.
Banjir ini katanya adalah musibah yang semua orang tentunya tidak ingin mengalaminya.
Tetapi yang namanya takdir kita tidak bisa mengelaknya dan ini merupakan bencana alam yang tentunya tidak bisa dihindari oleh manusia. Banjir ini termasuk banjir terbesar dan terlama yang pernah terjadi di sana,” tuturnya.
Sebagai wanita kelahiran Kalimantan, sudah kewajibannya untuk membantu meringankan beban sesama.
Hari ini kita secara khusus pemuda/I seniman Dayak membuat pertunjukan seni untuk beraksi sosial, melakukan kegiatan amal untuk menggalang donasi untuk saudara-saudara kita yang terkena banjir di Kalimantan Barat, “ ujar Eva.
Aksi sosial ini dilakukan ini bukan hanya khusus untuk suku Dayak saja melainkan semua yang terkena dampak banjir dan tidak memandang suku, agama , ras dan budaya. “Hasil dari keikhlasan kita dalam berbagi, menolong satu sama lainnya dalam satu keberagaman Indonesia.”
“Dan donasi ini berjalan dengan baik. Luar biasa dan saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara donasi ini,” pungkasnya.