Connect with us

Nasional

Ahmad Najib Burhani: Dalam Kontek di Indonesia Ahmad Syafii Maarif Berperan Sebarkan Pemikiran Fazlur Rahman

 

Wartajakarta.com-Fazlur Rahman dikenal sebagai cendekiawan Muslim paling menonjol di abad ke-20. Pengaruh pemikirannya dirasakan di Indonesia antara lain berkat peran dan karya-karya dua muridnya dari Universitas Chicago: Nurcholish Madjid (Cak Nur) dan Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii).

Hal itu ditegaskan peneliti dan intelektual Muhammadiyah, Ahmad Najib Burhani, dalam Webinar di Jakarta, Kamis malam (2/6). Webinar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA. Pemandu diskusi adalah Swary Utami Dewi dan Anick HT.

Burhani menyatakan, Cak Nur dan Buya Syafii memiliki penekanan yang berbeda ketika menerapkan gagasan-gagasan Fazlur Rahman dalam konteks Indonesia.

Cak Nur lebih memperhatikan gagasan Fazlur Rahman tentang neo-modernisme Islam. Cak Nur bisa dianggap sebagai salah satu pendukung terpenting bagi neo-modernisme di Indonesia.

Sedangkan Buya Syafii lebih menekankan pada isu-isu moralitas dan kemanusiaan serta ketaatan terhadapnya. Ia telah mengadopsi keprihatinan Fazlur Rahman tentang elan moral dari Quran dan secara konsisten menerapkannya di Indonesia.

Terinspirasi oleh metodologi dan perspektif Rahman, Buya Syafii mengungkap makna dan arti penting etika Quran. Yakni, dalam menangani ketidakadilan, korupsi dan eksploitasi, diskriminasi religius, dan radikalisme agama di Indonesia.

Menurut Burhani, ketika bicara tentang Quran, Buya Syafii lebih seperti seorang aktivis ketimbang akademisi. Maarif menjembatani antara teori-teori hermeneutis dari etika Quran dengan realitas-realitas sosial.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Nasional