Connect with us

Pendidikan

Butet Manurung Menerima Boneka Barbie One Of A Kind & Dukung Anak Perempuan Indonesia Jadi Changemaker Sejak Dini

Wartajakarta.com- Sebagai brand yang memiliki misi memberikan inspirasi bagi anak perempuan melalui pemberdayaan profil panutan inspirasional, Barbie menghadirkan Barbie Role Model. Program ini merupakan inisiatif Barbie yang secara konsisten mengangkat profil dan cerita para perempuan hebat di seluruh dunia, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak perempuan untuk terus berani mengejar cita-cita dan meraih impiannya.

Mattel menganugerahkan Barbie Role Model 2022 kepada sosok ikonik Butet Manurung sebagai langkah menginspirasi anak perempuan Indonesia untuk berani mewujudkan mimpinya. “Pada hari ini, Mattel sangat senang bisa mempersembahkan boneka Barbie One Of A Kind (OOAK) kepada Butet Manurung. Boneka ini menjadi satu-satunya boneka di dunia sebagai bentuk apresiasi kami terhadap sosok inspirasional Butet Manurung yang memperjuangkan kesetaraan pendidikan di komunitas marjinal dan masyarakat adat di seluruh Indonesia,” ujar Dwanty Eka Putri selaku Brand Manager Mattel Southeast Asia.

Sebagai kelanjutan dari program ini, Barbie Role Model memainkan peran penting dalam prakarsa global Dream Gap Project yang diluncurkan sebagai dukungan bagi anak perempuan untuk berani menjadi apapun yang mereka inginkan, salah satunya melalui program You Can Be (YCB) A Champion for Change. Melalui program YCB ini, Barbie membuktikan komitmennya sebagai platform global yang selalu berusaha mengembangkan potensi tak terbatas pada setiap anak perempuan serta mendorong mereka untuk percaya bahwa kekuatan dan suara mereka dapat membawa perubahan di masa depan.

Program ini diikuti oleh anak perempuan berusia 5 – 12 tahun yang memiliki ide untuk membuat perubahan (changemaker) bagi sekitarnya. Peserta berasal dari berbagai negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Tentunya para peserta akan mengikuti beberapa fase penilaian, seperti seleksi dan presentasi pertama di tingkat nasional, kemudian satu peserta terpilih akan mewakili setiap negara untuk mengikuti sesi mentoring dengan seluruh finalis dari negara lain. Untuk mendapatkan pemenang, para peserta harus melakukan presentasi terakhir di depan seluruh mentor, yaitu Butet Manurung (Indonesia), Princess Zatasha (Malaysia), Chesca Gracia Kramer (Filipina), Rebekah Lin (Singapura), dan Maria Poonlertlap (Thailand).

“Saya sangat senang bisa melihat dan mendengar secara langsung presentasi dari ide-ide kreatif anak perempuan yang meliputi berbagai aspek. Di Indonesia sendiri, ternyata banyak sekali Ide yang di luar dugaan, seperti konsentrasi program mereka terhadap sexual harassment, self-love, animal testing, hingga water filter. Semua ide ini terinspirasi dari situasi yang berada di sekitar mereka, kemudian mereka kembangkan demi mencari solusi yang bisa membawa perubahan bagi lebih banyak orang. Saya kagum dengan berbagai ide mereka,” ujar Butet Manurung.
Kriteria pemenang You Can Be A Champion For Change sendiri dilihat dari empat aspek utama, yaitu antusias peserta terhadap program yang dibuat dan dipresentasikan, kreativitas ide, originalitas, dan tentunya cara penyampaian (presentasi) para peserta. Final program You Can Be A Champion For Change dijadwalkan pada bulan Agustus 2022, di mana pemenang utama akan mendapatkan total hadiah hingga 5000 USD, kesempatan untuk mewujudkan mimpinya bersama organisasi nirlaba internasional, produk Barbie, merchandise, dan sertifikat.
Pembentukan karakter anak yang memiliki empati tinggi dan passion tinggi terhadap isu-isu sosial sangat didukung dengan sesi bermain yang tepat. Khususnya sejak dini, penting sekali untuk mengembangkan imajinasi anak, sehingga dapat mengasah pola pikirnya. Belajar melalui bermain telah diakui secara luas oleh para praktisi sebagai metode dan kontributor penting untuk perkembangan anak. Role play atau ‘bermain peran’ misalnya dengan boneka menjadi salah satu jenis permainan yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Putu Andini, Psikolog & Play Therapist mengungkapkan, “Melalui sesi bermain yang efektif dapat mendorong imajinasi dan kreativitas, mendorong perkembangan sosial dan emosional, meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi, mengembangkan kemampuan berpikir, belajar, memecahkan masalah, dan dapat meningkatkan perkembangan fisik. Tentunya sesi bermain yang efektif ini tidak lepas dari peran orang tua,” jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nadia Mulya, “Menurut saya meluangkan waktu bersama keluarga, terutama anak sangatlah penting. Seperti, waktu ketika bermain Barbie dengan anak saya, Nadine, Nuala, dan kini Nilouh. Melalui Role Playing, selain menjadi momen bonding yang efektif tentunya ini bisa mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka, serta membuat saya lebih memahami kemampuan berpikir dan komunikasi, serta mengetahui karakter dan passion dari setiap anak,” ungkapnya.

“Dengan adanya seluruh rangkaian kegiatan ini kami berharap para anak perempuan Indonesia semakin berani mengejar cita-cita dan meraih impiannya. Hal ini sejalan dengan misi serta komitmen berkelanjutan dari Barbie untuk terus berusaha mengembangkan potensi tak terbatas pada setiap anak perempuan serta mendorong batasan dan stigma yang tidak mungkin menjadi mungkin,” tutup Dwanty kepada para rekan media.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Pendidikan