Connect with us

Gaya Hidup

Hari Kebaya Nasional: ‘Menghidupkan Warisan Nusantara di Pasar Pagi Mangga Dua”

WartaJakarta.com-Jakarta
Bumi Wastra Nusantara Bersama Pasar Pagi Mangga Dua dan Kopi In Town Jakarta Utara menyelenggarakan Lomba Berkebaya dalam rangka merayakan Hari Kebaya Nasional pada hari Minggu, 28 Juli 2024, di Pasar Pagi Mangga Dua, Jakarta. Acara ini dirancang untuk meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.

Lomba Berkebaya ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan yang menampilkan kebaya dengan berbagai gaya, mulai dari klasik hingga modern, menunjukkan kreativitas dalam memadukan kebaya dengan aksesori.

Acara lomba ini terbuka untuk semua kalangan, termasuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan terhadap kebaya. Peserta lomba berkebaya dinilai berdasarkan kreativitas, kesesuaian tema, dan cara mereka mempresentasikan kebaya.

Menghargai Warisan: Mengingatkan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi berpakaian kebaya di tengah pengaruh modernisasi.

Acara ini diharapkan dapat menarik perhatian banyak pengunjung dan menjadi salah satu langkah penting dalam pelestarian kebaya sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

Kreativitas dan Inovasi:
Acara Lomba Berkebaya ini menonjolkan kreativitas dan inovasi para peserta dalam memadukan kebaya dengan berbagai aksesori dan gaya. Dengan tema yang mengangkat kebaya sebagai warisan budaya, peserta berhasil menampilkan interpretasi unik yang menggambarkan kebhinekaan Indonesia. Beberapa peserta bahkan menggabungkan elemen modern dengan desain tradisional, menciptakan tampilan yang segar dan menarik.

Keberagaman Kebaya:
Pameran kebaya yang menyertai lomba ini menyuguhkan berbagai jenis kebaya dari seluruh penjuru Nusantara, mulai dari kebaya Encim, kebaya Kartini, hingga kebaya modern. Pameran ini memberikan wawasan tentang variasi dan evolusi kebaya sebagai bagian penting dari budaya Indonesia.

Acara Lomba Berkebaya ini tidak hanya menjadi perayaan keindahan kebaya tetapi juga upaya nyata untuk melestarikan dan mempromosikan kebaya sebagai bagian integral dari budaya Indonesia. Melalui ulasan dan pertanyaan diskusi di atas, kita dapat lebih memahami dampak dan potensi kebaya dalam memperkuat identitas nasional dan merajut kebersamaan di tengah keragaman.

Jumarni Fare, Direktur PT Bumi Wastra Nusantara sekaligus Ketua Penyelenggara, menjelaskan acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi anak muda tentang kebaya dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

“Kami ingin anak muda memahami apa itu kebaya dan bagaimana menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Jumarni.

Ini adalah kali keduanya event Wastra Nusantara digelar setelah pertama kali diadakan pada bulan Juni lalu.

Selain lomba, acara ini juga menjadi sarana edukasi tentang sejarah dan filosofi kebaya, yang diharapkan dapat menarik minat generasi muda.

Lomba kali ini memperlombakan dua kategori, yaitu kebaya klasik dan kebaya modern. Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 500 ribu, piala, dan sertifikat.

Penilaian dilakukan oleh Dewan Juri, yaitu Ahmad Sartono dan Jumarni Fare, berdasarkan pose peserta dalam menggunakan kebaya, keserasian, karakter, yang klasik mungkin ada tata kramanya dan foto shoot.

“Peserta banyak yang antusias. Kami ingin kebaya tidak hanya dipakai pada acara penting tetapi juga dikemas untuk digunakan sehari-hari,” tambah Jumarni.

Peserta yang berpartisipasi dalam lomba ini terdiri dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Acara ini juga dimeriahkan dengan kehadiran model-model yang memperagakan kebaya.

“Kami sebagai desainer membuat koleksi yang bisa diterima anak muda dengan kombinasi kain tenun dan batik, sehingga mereka bangga dengan warisan budaya Nusantara,” ujar Jumari.

Wastra Nusantara juga rencana akan rutin mengadakan kegiatan fashion show setiap bulan, serta bedah buku tentang budaya dan sejarah Nusantara.

Jumarni menyampaikan harapannya agar anak muda dapat memaknai kebaya sebagai warisan Nusantara dan menjadikannya bagian dari masa depan, bukan hanya sekedar peninggalan masa lalu.

“Kami ingin kebaya menjadi kebanggaan Indonesia, dan kami mengapresiasi dukungan Pasar Pagi dan Kopi Intown yang telah menyediakan wadah untuk kegiatan ini.”

Acara yang digelar diharapkan dapat membuat semua peserta merasa senang dan bangga berkebaya, serta memahami nilai dan sejarah di balik pakaian tradisional ini,Ujar Jumarni Fare,kepada WartaJakarta, Minggu( 28/7) 2024 di Jakarta Utara.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Gaya Hidup