Connect with us

Nasional

Pemkot Ambon Rela Membongkar Kantor BPBD Untuk Membangun Layanan Perpustakaan Umum

Wartajakarta.com-Ambon, Maluku,-Penjabat (Pj) Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, bersama Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Adin Bondar, meresmikan gedung layanan perpustakaan umum Kota Ambon, Selasa ( 21/05/24). Gedung layanan tersebut dibangun selama 246 hari dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 sebesar Rp10 miliar.

“Kami bersungguh-sungguh meningkatkan kecerdasan bangsa, karena itu layanan perpustakaan merupakan salah satu instrumen penting yang harus dikembangkan,” sebutnya.

Dengan memandang perpustakaan penting, Pemkot Ambon rela membongkar kantor BPBD untuk membangun layanan perpustakaan umum Kota Ambon.

“Kita maknai ini sebagai visi besar yang hendak dicapai menuju Indonesia Emas 2045 yang juga diharapkan muncul generasi-generasi emas dari Kota Ambon, terangnya.

Di level pendidikan sekolah, Wali Kota meminta Kepala sekolah untuk mewajibkan kunjungan ke perpustakaan sebagai rutinitas. Berikan tugas-tugas berdasarkan referensi bacaan yang ada di perpustakaan.

Di tempat yang sama, Deputi Adin menambahkan bahwa perpustakaan ada sebagai medium pengembangan pengetahuan, kecerdasan, serta literasi. Perpustakaan merupakan institusi layanan yang demokratis untuk meningkatkan kecakapan hidup.

“Tidak ada dunia yang maju tanpa kecakapan literasi yang diperoleh dari membaca. Dari kebiasaan membaca seseorang akan berpikir kreatif dan inovatif,” tambah Adin.

Perpustakaan yang dibangun melalui DAK bukan sekedar fisik saja melainkan ruang inklusi dan ruang terbuka untuk belajar kontekstual, dan berbagi pengalaman.

Di hadapan Wali Kota, Deputi Adin pun turut mengenalkan program penguatan literasi melalui Gerakan Literasi Desa yang belum lama ini dicanangkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada momen HUT ke-44 Perpustakaan Nasional 17 Mei 2024 lalu.

Program Gerakan Literasi Desa salah satunya adalah memberikan bantuan bahan bacaan buku bermutu sebanyak 1.000 eksemplar bagi 10.000 perpustakaan desa.

Sementara itu pada sesi gelar wicara Duta Baca Indonesia Berdaya Dengan Buku, penulis dari Forum Lingkar Pena Chandra Henaulu, mengatakan perlunya menciptakan ruang baca di sekolah yang menarik. Anak-anak sekolah jangan dijejali buku kurikulum melainkan buku-buku pengayaan.

Sedangkan penulis nyentrik Rudi Fofid mengisahkan pejuang wanita terkenal dari Maluku, Ina Bala Wattimena, di masa 1928 ketika mendapatkan naskah Indonesia Raya dari WR Supratman lalu memperkenalkan lagu tersebut dari pintu ke pintu sebagai upaya menanamkan nasionalisme.

Meski sempat ditangkap Belanda tapi Ina Bala lihai berargumentasi sehingga dilepaskan kembali.

“Ina Bala Wattimena mampu mengorbankan semangat nasionalisme dari dapur ke dapur,” tandas Rudi yang khas dengan rambut gimbalnya.

Di hadapan peserta Rudi berpesan jangan putus asa ketika menulis. Karena menulis adalah aktivitas cinta. Menulis adalah kegiatan mengedukasi.

“Kunci sukses penulis adalah semangat untuk selalu menjadi lebih baik, pungkas Rudi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Nasional