
Wartajakarta.com-Indonesia adalah negara archipelago yang kaya akan hasil laut. Luas Perairan Indonesia
adalah 6,4 juta km2 dengan garis pantai mencapai 108 ribu km.Trend produksi perikanan
Indonesia, baik tangkap maupun budidaya terus mengalami peningkatan. Dalam tiga tahun
terakhir rata-rata peningkatan produksi sebesar 2,8 %. Pada tahun 2021, produksi perikanan
mencapai 24,4 juta ton.
Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor hasil kelautan
utama di dunia bersanding dengan eksportir utama lainnya seperti China, Norway, Viertnam,
India, dan Amerika Serikat. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor
produk hasil perikanan Indonesia tahun 2021 mencapai USD 5.7 Milliar atau sekitar Rp. 90 trillun.
Kementrian Kelautan perikanan terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD
7,13 milliar di tahun 2024. Tujuan ekspor hasil kelautan utama adalah Amerika Serikat, Cina,
ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memperluas jangkauan
pasar produk perikanan Indonesia di kancah global. Salah satu program terobosan Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah pengembangan perikanan budi daya berbasis komoditas
ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas unggulan selain, lobster, kepiting/ rajungan,
dan rumput laut.
Udang merupakan salah satu komoditas perikanan andalan Indonesia yang
sangat potensial untuk diekspor. Sebagai salah satu komoditas unggulan nasional, udang selalu
menjadi pilihan untuk bisa dilibatkan dalam upaya peningkatan pendapatan negara
Erwin Dwiyana Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Kementrian Kelautan
Perikanan dalam konferensi Pres Pameran Seafood Show Of Asia 22022 menyampaikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus mendorong penguatan branding
Indonesian Seafood di kancah dunia guna menarik minat buyer dan investor dengan branding
Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe and Sustainable.
Dengan mengangkat jaminan mutu
dan keamanan hasil perikanan (safe) serta kebijakan pada keberlanjutan sumberdaya ikan dan
usaha (sustainable), dan dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan
ekspor diharapkan dapat memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara.
Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya untuk
mengikuti pameran SeaFood Show of Asia 2022 agar produk UMKM tersebut bisa dikenal di
pasar nasional dan global.
Pemeran SEAFOOD SHOW ASIA 2022 yang diselenggarakan bersamaan dengan
SIAL INTERFOOD diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang Seafood dari total 750
perusahaan di bidang Kuliner dan HORECA. Perusahaan yang mengikuti pameran ini berasal
dari 27 negara seperti : Australia, Belanda ,China ,India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman
, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Perancis , Polandia , Saudi
Arabia, Singapore, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay, USA, Vietnam, Yunani.
Budhi Wibowo selaku Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk
Perikanan (AP5I) menyampaikan bahwa selain terus mengembangkan pasar ekspor, anggota
AP5I akan semakin serius mengembangkan pasar dalam negeri produk olahan perikanan.
Beberapa tahun terakhir ini permintaan pasar dalam negeri terhadap produk perikanan, terutama
untuk produk olahan siap masak dan siap saji (ready to cooked dan & ready to eat) meningkat
sangat tajam. Penjualan ke pasar dalam negeri selain dilakukan melalui berbagai retailer besar
dan kecil juga melalui penjualan online melalui berbagai ecommerce dan marketplace yang trend
penjualannya terus mengalami peningkatan.
Budhi Wibowo menyatakan bahwa kendala utama peningkatan penjualan produk olahan
perikanan ke pasar dalam negeri adalah sulit dan mahalnya pengiriman “door to door” produk
frozen dalam jumlah kecil dari Industri Pengolahan perikanan ke konsumen akhir. Untuk
mengatasi kendala tersebut AP5I terus berkoordinasi dengan KKP dan perusahaan logistik
khusus produk frozen .
Secara bertahap kendala tersebut akan semakin teratasi, bahkan saat
ini sudah mulai tersedia jasa fulfillment door to door produk frozen yang diperkirakan bisa
memangkas biaya distribusi produk perikanan sekitar 10-20 %. Dengan besarnya penduduk
Indonesia dan ekonomi Indonesia yang terus berkembang dan telah berada pada urutan ke 7
ekonomi dunia Budhi sangat optimis bahwa pasar dalam negeri produk olahan perikanan akan
terus berkembang dengan pesat.
CEO Krista Exhibition, Daud D Salim dalam sambutannya menyampaikan Pameran
SEAFOOD SHOW OF ASIA dan SIAL INTERFOOD 2022 tahun ini terasa sangat istimewa
setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi CovID. Kami bangga dapat menyelenggarakan
pameran INI yang menjadi barometer kebangkitan Industri pengolahan Industri Makanan
minuman yang didalamnya ada Industri Pengolahan Perikanan.Berbagai acara dan kompetisi
yang menarik pada pameran ini diharapkan akan menarik pengunjung dalam dan luar negeri
setidaknya 82,000 pengunjung mengulangi sukses pameran yang sama pada tahun 2019.
Daud juga menyampaikan bahwa pada pameran ini para peserta dari Industri pengolahan perikanan,
selain bertemu langsung dengan buyer asing juga akan bisa bertemu dan berdiskusi langsung
dengan para pembeli olahan perikanan dalam negeri, seperti para chef, pengusahaha catering,
jaringan ritel modern, hotel, restaurant dan para distributor produk olahan perikanan.
Kesuksesan SEAFOOD SHOW OF ASIA 2022 dan SIAL INTERFOOD 2022 adalah
berkat dukungan Pemerintah Indonesia melalui ; ,Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Bersama dukungan
Asosiasi Assosiasi terkemuka seperti Asosiasi Pengusaha Pengolahan Dan Pemasaran Produk
Perikanan Indonesia (AP5I), Gabungan Pengusaha Makanan Minuman (GAPMMI), Asosiasi
Lisensi Indonesia ( ASENSI ) , Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Association of
Culinary Professionals (ACP), Indonesian Chef Association (ICA), Asosiasi Pengusaha Jasa
Boga Indonesia (APJI), Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI), Asosiasi Teh
Indonesia (ATI), Dewan Kakao Indonesia (DEKAINDO), Specialty Coffee Association of
Indonesia (SCAI), Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Perkumpulan Petani dan Penggiat
Kopi Indonesia ( Asosiasi Kopi Indonesia-ASKI ), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (
ASPERAPI), Federasi Pengemasan Indonesia (IPF), dan lain – lain
Pameran ini akan berlangsung di tanggal 09 – 12 November 2022 di Jakarta international
Expo, Kemayoran Indonesia.
