
Wartajakarta.com-Hingga akhir semester I tahun 2022, PT Summarecon Agung Tbk, emiten yang punya corre business properti berkode SMRA, membukukan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp2,3 Triliun. Jumlah ini setara 46% dari target penjualan tahun 2022 ini yang sebesar Rp5 Triliun.
Sekitar 70% kontribusi terbesar dari hasil marketing sales semester I tahun 2022 itu berasal dari landed hause, dimana Summarecon Serpong masih yang paling laris berkontribusi, pada marketing sales yaitu sekitar 58% dari seluruh penjualan.
Dalam paparan secara virtual pada Kamis 7/7/2022, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi mengatakan bahwa, hingga akhir tahun 2022, SMRA masih optimistis dapat mencapai hasil penjualan yang ditargetkan.
Beberapa strategi dilakukan untuk merealisasikan target SMRA. Menurut Andrianto hingga akhir tahun 2022, strategi yang dilakukan diantaranya adalah memberikan inovasi dan kemudahan pembayaran bagi para konsumen yang ingin membeli rumah atau apartemen.
“Strategi kami adalah berkolaborasi dengan bank untuk membuat skema pembayaran yang menarik. Misalnya, Down Payment (DP) bisa dicicil,” jelas Adrianto.
Namun demikian menurut Adrianto, untuk mendorong kebangkitan sektor properti di tanah air, pihaknya masih berharap adanya penyesuaian besaran dan perpanjangan insentif PPN DTP atau Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan insentif PPN DTP 2022 diberikan sebesar 50% dari insentif PPN DTP 2021 yaitu 50% atas penjualan rumah paling tinggi Rp 2 Miliar serta 25% atas penjualan rumah dengan harga di atas Rp2-5 Miliar. Insentif ini diberikan selama 9 bulan di tahun 2022.
Adanya insentif dari pemerintah tersebut menurut Andrianto telah membantu pertumbuhan industri properti. “SMRA berharap ada wacana perpanjangan dan penyesuaian besaran insentif PPN DTP seperti tahun 2021 lalu. Kebijakan ini dapat mendukung pertumbuhan bisnis properti hingga akhir tahun, ” papar Andrianto.
Selain itu kata Andrianto, SMRA yakin dengan proyeksi bisnis tahun 2022 ini dapat mencapai target karena ada kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga di masa mendatang yang dapat mempengaruhi besaran bunga KPR yang berlaku dan menguntungkan bagi para konsumen.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Summarecon Agung, LydiaTjio. Menurutnya, SMRA yakin dan optimis penjualan hingga akhir tahun bisa terealisasikan. “Kami optimistis target penjualan sebesar Rp5 Triliun, yang per Juni sudah tercapai 46% atau Rp2,3 Triliun,” kata Lydia Tjio.
Menurut Lydia pihaknya akan memanfaatkan 7 kawasan yang ada dan tetap melakukan launching produk-produk baru yang inovatif agar dapat diterima konsumen dan mencapai target. Untuk proyek selanjutnya hingga kini belum diinformasikan oleh SMRA, namun rencananya baru pada kuartal IV akan me-launching
Hanya saja, hingga saat ini, SMRA belum ingin mengungkapkan proyek-proyek garapan selanjutnya. Informasi tersebut akan disiarkan seiring kemajuan dari perbincangan proyek tersebut yang dijadwalkan akan meluncurkan sebuah proyek di kuartal IV 2022.
Pada tahun 2022 ini, SMRA sebenarnya telah mengalokasikan belanja modal atau capex sekitar Rp600 Miliar yang nantinya akan digunakan untuk keperluan akuisisi lahan dan pengembangan Investment property. Summarecon telah membangun 7 kawasan berskala kota di berbagai wilayah yang telah tumbuh menjadi yang produktif, pusat niaga dan pusat bisnis yang diminati konsumen. Kawasan tersebut diantaranya ; Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong dan Summarecon Bekasi.
Sedangkan kawasan yang hingga kini masih dalam pengembangan diantaranya adalah di kawasan Summarecon Bandung, Summarecon Mutiara Makassar, Summarecon Emerald Karawang dan juga Summarecon Bogor.(ian)
