Wartajakarta.com-Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) adakan pertemuan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terkait akan diadakan sebuah perhelatan besar ASITA Fair 2020 yang akan diselenggarakan pada 3-5 April di ICE BSD City.
“Pertemuan jajaran pengurus DPP ASITA dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wisnutama Kusbandio di Kantor Kemenparekraf di Jakarta, Senin (18/11/2019) kemarin,membahas empat hal OTA ( online travel agent),tiket maskapai murah,konektivitas dan SDM ,”kata Ketua Umum ASITA, Nunung Rusmiati.
Nunung mengatakan ,”Pak menteri sangat mengerti apa tujuan kami terlebih dengan masalah online, ini bukan masalah digital dan lainnya. Tapi ini masalah negara harus memberikan perlindungan kepada rakyatnya.”
Untuk itu,Pemerintah harus bisa membentengi dengan regulasi-regulasinya, seperti di China kalau tidak dicover menterinya habis semua. Karena itu pemerintah harus hadir,” imbuh Nunung.
“Pertemuan hari ini merupakan angin segar bagi ASITA serta industri pariwisata dengan regulasinya untuk membendung online-online yang merajarela. Ini bukan soal OTA saja, media, fashion, retail dan hampir seluruh lini bisnis terdampak dari era disrupsi.”jelas Nunung.
“Kami sepakat dengan pak menteri ada samacam kesamaan pandangan. Yang diharapkan adalah kualitas turis, Ini bukan bicara berapa jumlah turis yang masuk, tetapi berapa devisa yang di dapat dari kegiatan itu. pemerintah menargetkan 20 juta turis,namun Asita santa berani dan yakin menargetkan lebih dari itu bisa 25 juta turis dan itu bisa dicapai,” ucap Nunung.
Lebih lanjut Nunung menyampaikan, pihaknya juga akan menggelar event ASITA Fair 2020 yang terbesar dan diharapkan, ASITA Fair juga nanti bisa banyak mendatangkan tamu-tamu dari luar. “makanya kami akan buat yang terbesar, dengan menghadirkan wisata-wisata unggulan dari 34 provinsi dengan harga tiket super murah,”tutup Nunung.