Connect with us

Ekonomi

Captain Barbershop Hadirkan ‘Captain Academi ‘ Saat Masa Pemulihan Covid-19

WartaJakarta.com-Jakarta

Di masa-masa pemulihan dengan adanya Bencana Nasional Pandemi Virus Corona -19 ini semua sektor para pelaku pebisnis baik  Perusahaan maupun Pribadi mengalami penurunan secara perlahan lahan, banyak cara yang digunakan untuk mensiasatinya dengan adaanya bencana ini.

Begitu juga dengan salah satu Barbershop yang berada di bilangan Jakarta Pusat yaitu ‘Captain Barbershop ‘, yang ditemui oleh WartaJakarta beberapa pekan lalu langsung dengan, Chief Marketing Officer Yogi Ang,  yang mengatakan.

Kebutuhan perawatan rambut tidak hanya milik kaum hawa saja, namun juga diperlukan bagi pria.

Di Captain Barbershop, pria tidak hanya disuguhkan jasa mencukur rambut saja, namun juga berbagai perawatan eksklusif lainnya.

Selain itu, yang membedakan barbershopnya dengan yang lain adalah adanya pelayanan jasa cuci rambut, pijit, smoothing, hair coloring, bahkan sampai masker wajah.

“Intinya di sini itu perawatan khusus pria, tidak hanya rambut tetapi juga pelayanan perawatan lainnya.

Jadi dengan adanya Captain Barbershop khusus pria, mereka tidak usah malu lagi pergi ke salon kalau mau perawatan,” ujar Yogi.

 

   Upaya Captain Barbershop menciptakan Kapster (Penata Rambut) yang profesional, tidak main – main. Hal ini dibuktikan Captain Barbershop mendirikan Captain Academi.

“Kami ingin kedepan, profesi Kapster atau Barberman adalah profesi yang yang resmi, dihargai dan membanggakan, dan tentunya Profesional, seperti Dokter, dan Arsitek. Untuk itu kami membuat sekolah melalui pendidikan Akademi ini,” ujar  Yogi Ang .

Yogi menilai, tukang cukur ilmunya otodidak, tapi basicnya tidak ada. Jika ada masalah rambut di rambutnya, seperti borok di kepala, tidak tahu cara menanganinya, begitu juga jika untuk mencat rambut, jika tidak ada ilmunya, maka akan main asal saja mencatnya yang berujung rambut menjadi rusak

Untuk Captain Academi ini kata Yogi, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah ahli untuk membuat kurikulum mengenai Kapster atau Barberman. Setelah penyusunan kurikulum selesai, dilanjutkan dengan perekrutan dan penerimaan calon Kapster.

Yogi menggambarkan, selama di Captain Academi, calon Kapster akan menerima teori dan praktek yang belum ditentukan berapa lama pendidikannya tergantung hasil kurikulumnya.

“Setelah selesai masa pelatihan di Captain Academi, calon Kapster masuk ke Training Center (TC) Captain Barbershop untuk praktek sebagai Kapster melayani customer. Latihan bagaimana melayani customer dengan baik, termasuk Attitude dari calon Kapster menghadapi customer,” terang Yogi.

Biasanya lanjut Yogi, yang sudah berjalan, untuk pelatihan Kapster di Training Center (TC) Captain Barbershop, kurang lebih satu tahunan. Calon Kapster di TC, antara lain menerima Ilmu gunting, ilmu mesin pemotong rambut, seni smoothing rambut (keriting jadi lurus), latihan memasang rambut palsu dan ilmu lainnya. Calon Kapster dinyatakan lulus sebagai Kapster oleh TC Captain Barbershop, jika berhasil melayani seribu kepala selama masa TC.

Selain pelatihan Kapster, yang tak kalah pentingnya menurut Yogi, adalah pelayanan Captain Barbershop (CB) terhadap customer dimasa Pandemi virus Corona atau Covid-19 ini.

Ia mengungkapkan, CB sempat merumahkan karyawannya selama 3 (tiga) Minggu dikarenakan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemda DKI dan Pemda di luar Jakarta.

“Kami berpikir bagaimana dimasa wabah Covid-19 ini, terlebih adanya aturan PSBB, usaha CB tetap survive (bertahan), karena kami memikirkan nasib ratusan karyawan kami walaupun omzet kami menurun drastis,” ujar Yogi.

Akhirnya, pihak CB membuat aturan, yaitu di area CB, karyawan CB dan customer wajib menggunakan masker dan sofa/tempat duduk pengunjung CB diberi tanda silang untuk pembatas jaga jarak sebagaimana aturan PSBB yang ditentukan oleh pemerintah.

“Agar Kapster CB dan customer aman dari Covid-19, maka kami mewajibkan, selain menggunakan masker, Kapster wajib menggunakan sarung tangan plastik yang sekali pakai, langsung buang setelah berinteraksi dengan customer.

Begitu juga penggunaan Kip (jubah) untuk customer adalah jubah plastik yang sekali pakai, langsung buang, demi keamanan Kapster dan customer dari Covid-19,” jelas Yogi.

Adapun tambahnya, guna menghindari penumpukan atau antian customer di area CB, maka CB menggunakan sistem booking untuk customer.

Menurutnya dari sistem booking ini, memberi waktu bagi Kapster CB untuk membersihkan bangku, lantai dan peralatan cukur dan lainnya agar tetap steril demi keamanan customer.

Yogi menambahkan, sesuai misi CB yaitu, mempunyai cabang terbanyak se Indonesia, cabang premium Barber se Indonesia. Ditahun ke 4 ini, CB sudah membuka 38 cabang di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Bulan depan akan bukan cabang di Medan. CB mempunyai jumlah Capster sebanyak 300 orang, ditambah karyawan pendukung, menjadi kurang lebih 400 orang. “Tahun ini kita menargetkan 100 cabang CB, namun tidak sesuai harapan Karena Covid-19,” ungkapnya.

Disisi lain, yang tak kalah menariknya dari CB adalah pelayanan manajemen CB kepada Kapster dan karyawan yang membuat mereka betah untuk bekerja di CB.

“Kami memperlakukan Kapster dan karyawan lainnya seperti karyawan kantoran. Selain gaji pokok dan BPJS, ada tunjangan kesehatan, tunjangan jika karyawan ingin menikah, tunjangan jika istrinya melahirkan, dan tunjangan kematian,” ungkap Yogi.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Ekonomi