Wartajakarta.com-Kegiatan halal bi halal bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru KEMENDIKBUD RI, Film Bersama Demi Indonesia diselenggarakan pada senin, 25 mei 2020 pukul 10.00 – 12.00.
Silatuhrami berani ini, bukan hanya untuk mengukuhkan tali silatuhrami, namun ada pembahasan yang menarik terkait dengan perfilman berkenaan dengan program kerja Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru di tengah-tengah kondisi pandemi saat ini.
Perayaan idul fitri tahun ini berbeda, sebab masyarakat dan segenap pemerintah dituntut untuk melakukan silatuhrami menggunakan teknologi. Langkah ini diupayakan untuk meminimalisir, menyebarkan virus covid 19. Setelah begitu, merayakan idul fitri, tetap dijalankan dengan suka suka tanpa menghilangkan esensinya.
Masyarakat dan segenap lembaga, tidak dapat memungkiri peran teknologi yang dapat digunakan. Misalnya ditengah saat ini, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru KEMENDIKBUD RI menyelenggarakan Halal bi Halal berbasis online menggunakan aplikasi zoom.
Dalam silatuhrami ini juga berlangsung webinar online yang di narasumber oleh para pakar, yaitu:
1. Ahmad Mahendra (Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru KEMENDIKBUD RI).
2. Djonny Syafruddin (GPBSI).
3. Noorca Massardi (film Pengamat dan anggota LSF periode 2020-2024).
4. H. Firman Bintang (Produser).
5. Putri Ayudya (Aktris).
6. Anggy Umbara (Sutradara).
Dipandu oleh:
1. Yan Widjaya (Tuan Rumah).
2. Arul Muchsen (Cohost).
3. Benny Benke (Cohost).
Kegiatan ini, kurang diikuti oleh 71 peserta yang memiliki latar belakang beragam. Baik dari pemerintah, film penggiat, jurnalis dan lain sebagainya.
Selama 2 jam, webinar berjalan sangat kondusif. Seluruh narasumber, disampaikan materi yang sesuai dengan bidangnya dan memberikan wawasan tentang dunia perfilman atau seni ditengah-tengah yang tidak memungkinkan. Selain itu tuan rumah dan cohost mampu membangun dan membawa jalannya diskusi dengan sangat baik, sampai-sampai waktu 2 jam yang berjalan tidak terasa.
Diawal webinar, Ahmad Mahendra (Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru KEMENDIKBUD RI) menuturkan film bukan hanya sebagai sarana hiburan saja, namun film juga menjadi sarana pendidikan dan industri. Selain itu menambah, film itu karya seni dapat diterbitkan juga untuk membangun daerah seperti film Laskar Pelangi.
Jadi bukan hanya sineas yang mendapatkan keuntungan, tetapi daerah juga bisa mendapatkan keuntungan. Dengan kondisi saat ini, mengembangkan media yang sangat perlu untuk meningkatkan distribusi-distribusi film dan platform karya seni senior. Namun, hal ini mimpi baru akan tetapi selalu diupayakan agar mimpi ini dapat terealisasi.
Menurut Djonny Syafruddin (GPBSI), kondisi saat ini berdampak pada semua sektor salah satunya film. Film menjadi sektor yang meningkat, karena hidup 19. 3.300 layar tidak lagi beroprasi.
Pertama PSBB, 8 juni 2020, diizinkan mall untuk buka nanti akan buka harus ada Harus ada SOP yang diberlakukan ditengah-tengah ketidak setabilan atau baru normal.
Menurut Noorca Massardi (film Pengamat dan anggota LSF periode 2020-2024), akan ada wacana yang dibuka dengan konsep drive dalam tetapi untuk lokasi yang belum disetujui. Karena dipastikan sampai akhir tahun, mungkin harus jaga jarak.