
JAKARTA- Keunikan menjadi salah satu faktor penentu sebuah bangunan untuk menjadi icon di suatu kawasan. Seperti halnya Kedai Kopi Se-Indonesia di kawasan Kelapa Gading yang kini menjadi icon baru tempat ‘ngumpul’ generasi milenial. Konsep unik tersebut diprakarsai oleh Raja Renov sebagai kontraktor dan SO K Design sebagai desainer interiornya. Nuansa yang ‘Indonesia Banget’ menjadi kekuatan desain bangunan yang selesai dikerjakan dalam waktu 5 bulan ini.
Fendy Hidayat, CEO Raja Renov mengungkapkan, proyek Kopi Se-Indonesia Kelapa Gading menjadi tantangan tersendiri dalam proses renovasi. Menurutnya, konsep yang diusung dalam kedai kopi ini sangat berbeda dari bangunan komersial lain yang pernah ia tangani. “Jadi konsep nusantara tak hanya hadir dalam wujud bangunan atau eksteriornya, tetapi juga interiornya,” ujar Fendy, di Jakarta (5/5/21).
Bahkan, tambah Fendy, tak jarang, ia harus mencari bahan dan material yang didatangkan secara khusu dari luar daerah seperti Kalimantan dan bahkan Papua. “Seperti batik untuk interior di lantai 2, kami datangkan dari berbagai daerah sesuai dengan temanya, ada yang dari Bali, Kalimantan, bahkan Papua,” ujar dia.
Senada dengan Fendy, Willy Winata, Direktur SOK Design mengatakan, Proyek Kopi Se-Indonesia menghadirkan nuansa Indonesia tetapi dengan konsep kekinian yang cocok untuk generasi milenial. “Kami membuat design yang sesuai dengan generasi milenial, dimana mereka suka dengan dekorasi yang bisa dipajang di sosial media (instagramable) selain itu kami juga tetap mengedepankan fungsional dari desain tersebut,” kata dia.
Lebih lanjut, Jonathan Lau, Direktur SOK Design menjelaskan, tema desain cafe kopi se-indonesia ini adalah identitas Indonesia. Untuk mewujudkannya, pihaknya menampilkan berbagai unsur keindahan nusantara melalui penggunaan material yang sangat familiar dengan masyarakat indonesia, seperti material anyaman, bambu, tikar, batik dari barat hingga timur Indonesia, susunan batu roster dan sebagainya.
“Fasad bangunan menggunakan material anyaman sebagai skin bangunan yang memiliki fungsi tambahan sebagai pelindung panas matahari untuk desain arsitektur yang berkelanjutan (sustainable architecture). Bentuk skin anyaman didesain dinamis dengan sobekan-sobekan di sudutnya dengan elemen lengkung. Elemen lengkung diambil untuk memberikan efek kontras pada lingkungannya yang memiliki bentuk-bentuk kaku,” kata Jonathan.
Tak hanya itu, sambung Jonathan, keindahan Indonesia juga hadir dalam setiap lantai. Pada lantai 1, contohnya, terdapat area indoor dan outdoor. Area outdoor didesain bertangga-tangga disertai ramp ramah kursi roda untuk dapat akses ke dalam bangunan. Area outdoor ini dapat dimungkinkannya ada acara musik akustik pada posisi yang paling tinggi.
Sementara area indoor lantai 1, kata Jonathan, didesain memiliki plafon yang tinggi dan menggunakan pilihan kursi yang lebih santai. Meja bar kopi dilapis terakota dan latar belakang meja bar kopi terdapat batu bata yang terlihat melayang di antara besi- besi miring dengan pencahayaan dari sisi belakangnya, serta terdapat instalasi lampu gantung dengan bahan anyaman di atas meja bar menjadi daya tarik tersendiri.
Sementara untuk lantai 2 adalah lantai untuk pengunjung bekerja, tema yang dihadirkan lebih gelap secara ruang namun terang fokus di meja masing-masing. Terdapat juga ruangan kerja personal di lantai 2 yang di dinding ruangannya menonjolkan batik khas beberapa provinsi di Indonesia dengan pemisah krepyak khas Indonesia.
Di lantai 3, konsep besarnya adalah area bermain board game dengan gaya duduk lesehan, menggunakan material khas Indonesia terakota dipadukan dengan tikar khas Jawa dan sarung khas Indonesia. Selain itu, terdapat mural yang didesain menarik dan berwarna dengan tema Indonesia.
“Di lantai 4 konsep ruangannya adalah rooftop, didesain lebih sederhana tetapi nyaman dengan menggunakan material yang lebih rustic,” ujar dia.
Fendy menyebutkan, proyek renovasi Kafe Se-Indonesia ini menjadi benchmark bagi Raja Renov untuk proyek komersial. “Selama ini, Raja Renov banyak mengerjakan residensial atau rumah tinggal, Kopi Se-Indonesia ini menjadi salah satu proyek komersial terbesar dan benchmark bagi Raja Renov untuk menguatkan posisi sebagai perusahaan renovasi terdepan di Indonesia,”kata Fendy.
Tak Terdampak Pandemi
Meski dilanda Pandemi, Fendy mengungkapkan bahwa bisnis renovasi yang ia tangani tidak terdampak. Terbukti sejak awal didirkan di 2020, bahkan di masa pandemic, justru ia mampu menjaring 20 proyek renovasi dan pengembangan. “Pandemi malah menjadi peluang bagi Rajarenov untuk berkembang, bahkan kami menargetkan di tahun ini kami akan menabah 10 proyek lagi, “ujar Fendy.
Untuk menguatkan posisi, Fendy mengungkapkan pihaknya mulai memasarkan secara online dan offline. Dari sisi online, ia menggunakan berbagai saluran media sosial. “Kami juga melakukan pengembangan dalam website, sehingga konsumen bisa menggunakan simulasi dan memilih desain interior sesuai area pengembangan,” ujar Fendy
Sementara itu, Jonathan dari SOK Design mengatakan, dari segi pengerjaan proyek, tidak ada kendala berarti, meski demikian, ada beberapa jenis proyek yang mengalami pelambatan. “Misalnya perkantoran, selama pandemic memang ada penurunan, dikarenakan kondisi ekonomi dan juga pandemic yang mengharuskan orang bekerja di rumah, tetapi secara keseluruhan, tidak ada dampak signifikan terhadap proyek yang kami tangani,” ujar Jonathan.
Willy menambahkan, sejak berdiri pada awal 2010, pihaknya sudah mengerjakan 10 proyek yang terdiri dari proyek residensial dan komersial dan berharap dapat mengerjakan 10 proyek hingga akhir tahun ini.
