
Wartajakarta.com-Anggota DPR RI seharusnya mendukung pemerintah, dalam menegsakkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif, dan tidak tunduk atau membebek pada tekanan blok Barat. Pihak Barat diketahui ingin mendepak Rusia dari forum G20.
Hal ituy dinyatakan Dr. Satrio Arismunandar, pengamat politik luar negeri dan pemimpin redaksi majalah pertahanan “Armory Reborn” di Depok, Minggu (27/3/2022).
Satrio menanggapi pernyataan anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Demokrat, Rizki Natakusumah. Rizki meminta, agar pemerintah Indonesia tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam forum KTT G20 di Bali.
Rizki khawatir, RI melakukan kesalahan di hadapan sejumlah pemimpin negara. “Jika ada sedikit saja keraguan dari pihak pemerintah untuk menjadi wasit yang layak, maka jangan nekat menghadirkan Presiden Rusia ke Indonesia. Salah-salah sedikit muka Indonesia bisa terinjak-injak di hadapan pimpinan dunia,” kata Rizki, Jumat (25/3/2022).
Menurut Satrio, sikap Rizki ini “memalukan.” Sebagai anggota DPR RI, seharusnya Rizki paham tentang politik luar negeri RI yang bebas aktif. Apalagi Indonesia dalam sejarahnya adalah pendiri Gerakan Nonblok, yang tidak memihak blok manapun.
Satrio mengakui, isu kehadiran Putin di forum G20 tentu menimbulkan komplikasi tertentu, yang harus dipikirkan oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Presiden Jokowi.
“Tetapi kita jangan gentar. Hal itu tidak boleh meniadakan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Apalgi kalau sampai menjadi corong kepentingan blok tertentu,” ujarnya.
