Connect with us

Ragam

Budaya Sarapan Pagi Bagi Anak-Anak Usia Sekolah Terus Di Kampanyekan Oleh Yayasan Ibnu Sina Peduli di Tahun 2021

 

WartaJakarta.com-Jakarta
Hari Ibu yang diperingati tiap tanggal 22 Desember pasti punya makna yang berbeda-beda.

Ada yang memaknainya sebagai sebuah penghormatan terhadap jasa ibu ataupun istri yang sudah berjuang untuk merawat keluarga.

Kekuatan ibu untuk mengabdikan dirinya demi menjadi tulang punggung keluarga juga menjadi makna tersendiri di Hari Ibu. Namun apa sebenarnya makna Hari Ibu?
Lebih luas lagi dimaknai   yaitu sebagai bentuk ungkapan rasa syukur, penghargaan, dan penghormatan kepada kemuliaan peran ibu dalam keluarga.

Hingga di pandemi Covid-19 melanda dunia dan peringatan Hari Ibu dimaknai penuh arti oleh Melina Alaydroes.

Momen ini sebagai ungkapan penyemangat bagi kaum ibu yang harus terus beradaptasi dengan keadaan.

“Menghadirkan berbagai peran dalam kehidupannya, menjadi guru, koki, direktur bagian umum, manager keuangan, kepala logistik, dan lain lain. Itulah mengapa perempuan atau ibu harus berdaya.
Mengurus rumah tangga bukan alasan untuk saya berhenti berkarya dan dukungan keluarga juga yang menjadikan saya hingga seperti ini” ujar Melina Alaydroes Ketua Yayasan Ibnu Sina Peduli.

Yayasan Ibnu Sina Peduli, terus aktif membantu pemerintah dalam melakukan kegiatan sosial kepada masyarakat. Yayasan Ibnu Sina Peduli melalui Tim Baksos Hands For Help, melakukan kegiatan yang bersifat rutin (sesuai program Yayasan) maupun kegiatan yang bersifat insidentil.

“Program kami selama ini, antara lain memberikan sarapan gratis ke sekolah, membantu panti-panti, baik panti Jompo maupun panti anak-anak. Karena salah satu imbas dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan sekolah – sekolah libur, maka baksos Tim Hands For Help dialihkan untuk membantu masyarakat di tengah pandemi covid-19, seperti sumbang Alat Pelindung Diri (APD) Ke Rumah Sakit (RS) – RS Rujukan Covid di Jakarta maupun Jawa Barat (Jabar), pada Maret dan April 2020 lalu”. kata Ketua Yayasan Ibnu Sina Peduli, Melina Alaydroes kepada WartaJakarta di Jakarta, Rabu (30/12/20).

RS yang menjadi sasaran bantuan APD lanjutnya, antara lain Rumah Sakit (RS) Sulianti Suroso, RS Wisma Atlet, RS Persahabatan, RS Mitra Keluarga Bekasi, RS Mintohardjo
RS Hasan Sadikin (Bandung), RSUD Tangerang, RSUD Cianjur, RS Mulia Cileduk, dan RS Islam Bogor.

Alat Pelindung Diri (APD) yang diberikan Yayasan Ibnu Sina Peduli kepada sejumlah RS rujukan Covid tersebut kata Melina, seperti Masker, face shield, sarung tangan, sepatu boots medis, dan APD lainnya dengan nilai Rp 600 juta.

*Melina mengungkapkan, selama covid-19 pihaknya mendapat sumbangan ribuan logistik berupa Sembako untuk disalurkan kepada masyarakat melalui kerjasama sosial dengan Relawan Anak Bangsa (RAB), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI). Jumlah paketnya kurang lebih 20.000 (dua puluh ribu) paket dan semuanya telah di distribusikan door to door kepada masyarakat yang membutuhkan dan terdampak covid-19.

“Melalui kerjasama sosial dengan RAB, BEI dan PTI, kami mulai membantu warga yang terdampak Covid -19, seperti warga yang kehilangan pekerjaan, usahanya tutup dan lain-lain. Kami juga masuk ke panti- panti membantu sembako, kami bantu susu, pampers dan lainnya, terutama panti anak, begitu juga panti jompo, karena panti kesulitan mendapatkan donatur,” ungkap Melina.

Selain itu kami juga mengunjungi perkampungan – perkampungan padat penduduk, para pekerja kasar, supir, pedagang kaki lima, maupun Driver Ojek Online (Ojol).

Yayasan Ibnu Sina Peduli (YISP) memiliki banyak sponsor donatur, antara lain seperti dari Mayora untuk makanan kering, Nestle untuk susu dan makanan anak, serta bumbu masak Meggie untuk ibu-ibu masak.

 

Kemudian Brabus Indonesia, dimana pada awal tahun ini kami akan lakukan pengadaan Gentong Air Bersih untuk di distribusikan kepada masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Di akhir Desember ini kami juga mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa peralatan covid-19 seperti Masker, Face Shield dan lain-lain, untuk dibagikan kepada masyarakat dalam setiap kegiatan Baksos Kami.

“Kami dapat dana dari donatur rutin tidak berhenti untuk menyumbang selama Covid-19 ini, maka kami belikan bahan-bahan makanan. Jika ada bencana seperti kebakaran dan kebanjiran kami bantu selimut, handuk pakaian bekas, dan lainnya,” ujarnya.

Melina menambahkan untuk program memberikan sarapan gratis ke sekolah, pada 2021 nanti dilihat perkembangan, jika sekolah sudah buka, YISP akan kembali memberikan sarapan gratis di Sekolah – sekolah.

Sebelum masa Pandemi Covid-19, YISP rutin memberikan sarapan gratis ke sekolah – sekolah, untuk mengkampanyekan “Budaya Sarapan Pagi” bagi Anak-anak usia sekolah, karena menurutnya, masih banyak anak-anak Sekolah yang tidak dapat sarapan yang sehat dan berkecukupan di rumah sebelum berangkat ke sekolah dan melakukan aktivitas belajarnya, sehingga akan mempengaruhi konsentrasi dan daya serap anak-anak terhadap pelajaran yang akan berdampak pada kualitas pendidikan anak itu sendiri.

Gerakan Sarapan Sehat Setiap Pagi ini, dilakukan dengan mendistribusikan langsung Paket Makanan Tambahan berupa : Sup, Telur, Bubur Kacang ijo, Roti dan Paker Snack kepada anak anak sekolah, di beberapa Sekolah Dasar di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Disamping itu, Panti anak dan rumah singgah sudah menjadi kegiatan rutin YISP. “Biasanya kami ke RS atau rumah singgah yang pasiennya banyak anak-anak. Kami berikan banyak mainan edukasi dan buku-buku cerita,” kata Melina.

Ia menjelaskan, YISP baru membantu masyarakat untuk wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Namun bantuan YISP sudah mencapai Ambon, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali, karena adanya permintaan bantuan dari daerah tersebut yang terkena bencana. Bantuan sebatas dikirimkan ke sana melalui paket pengiriman.

“Kami sendiri juga sudah ada program tetap dan mempunya crew Hands For Help yang lumayan banyak yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta, tugas mereka mendata daerah yang akan dituju untuk diberikan bantuan sosial. Crew kami menginformasikan di daerah perkampungan yang membutuhkan bantuan. Crew kami jalan ke perkampungan – perkampungan padat, seperti antara lain ke Cilincing dan Pademangan dan lain-lain”.

Menanggapi, Tri Rismaharini atau Risma yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos), Melina berharap banyak dengan Mensos baru ini.

“Mudah-mudahan sukses story di Surabaya bisa dibawa ke Jakarta, dengan lebih memperhatikan data masyarakat, membantu masyarakat yang bukan warga DKI, karena penduduk bukan DKI Jakarta banyak di Jakarta yang bekerja di Jakarta.

Semoga Mensos membawa angin segar untuk bantuan ke masyarakat, dengan merubah sistem pemberian bantuan kepada masyarakat,” harap Melina.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Ragam