Wartajakarta.com-Kepolisian Sektor Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, menetapkan dua pengasuh PAUD Jannatul Athfaal sebagai tersangka dalam kasus mayat balita tanpa kepala.
“Mereka dianggap lalai hingga Yusuf Achmad Ghazali (4), anak yang titipkan di nyatakan hilang dan ditemukan tewas mengenaskan”.
Berdasarkan pengakuan dua pengasuh (Tersangka – red), Tri Supramayanti (52) dan Marlina (26), Yusuf hilang pada Jumat (22/11/2019). Pengakuan Marlina, saat Yusuf hilang dirinya sedang ke toilet. Di ruang kelas ada tujuh anak yang dijaga rekannya.
“Waktu saya tinggal ke toilet itu tidak sampai 5 menit begitu balik lagi Yusuf sudah tidak ada, akunya.
Saat ini proses persidangan kasus Yusuf masih terus berlanjut dan rencananya hari ini akan dilakukan sidang untuk vonis kepada kedua tersangka yang sebelumnya oleh Jaksa dituntut dengan hukuman 4 tahun penjara.
Kepada awak media, Koordinator Nasional (Kornas) Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan & Anak (TRC PPA) sosok ibu yang biasa di panggil Bunda Naumi itu justru mengungkapkan analisa tersendiri dalam kasus ini “Saya tetap menghormati dan menghargai proses hukum, termasuk proses autopsi oleh Polisi, Namun saya punya persepsi sendiri bahwa Balita Yusuf meninggal bukan karena kecelakaan, dan jika hasil dari putusan sidang hari ini tidak sesuai dengan yang harapan maka tim hukum dan advokasi TRC PPA akan ajukan banding. kita akan hadirkan saksi ahli dari psikolog forensik dan alat tes kebohongan. hal ini bukan pertama kali dilakukan oleh TRC PPA contohnya dulu di kasus angeline di Bali juga begitu dan terungkap.”
Ketika ditanyakan apakah jika kasus ini diangkat kembali melalui proses banding akan mempengaruhi dari hasil penyelidikan fihak kepolisian, Naumi dengan tegas menjawab “Pastinya akan sangat mempengaruhi…. itu pasti… kan kalau semuanya transparan ya santai sajalah ga ada yang perlu ditakutkan. pokoknya tidak ada yang perlu ditakutkan apabila jujur. dah gitu aja.” tutupnya sambil tersenyum.
